Mohon tunggu...
Farrel Alvaricky
Farrel Alvaricky Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pilpres 2024 Lanjut Apa Tidak? Dua Ultraman Ini yang Bisa Menentukan

20 Mei 2022   12:54 Diperbarui: 20 Mei 2022   17:17 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sebelum membahahas artikel ini lebih lanjut perlu diketahui maksud Ultraman yang bisa menentukan pilpres 2024 ini adalah Ultraman Media dan Ultraman Masyarakat, jadi media dan masyarkat memiliki kekuatan yang dapat mencegah penundaan pilpres atau pemilu 2024, hihi:) apakah sampai disini kita sepemahaman.

Isu mengenai penundaan pemilu 2024 semakin marak di tengah masyarakat, terdapat pro dan kontra terkait penundaan pemilu ini, walaupun cenderung masyarakat berharap agar penundaan pemilu ini tidak terjadi , sebab dinilai melanggar konstitusi dan peraturan yang telah ditetapkan

Pertama kali opini mengenai isu penundaan Pemilu 2024 ini diutarakan oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar . Ia mengaku mendengar masukan dari para pengusaha, pemilik usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), hingga analis ekonomi sebelum menyampaikan usulan itu. "Dari semua (masukan) itu saya mengusulkan Pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun," kata Muhaimin

Menurut Muhaimin, usulan itu muncul karena dia tidak ingin ekonomi Indonesia mengalami pembekuan setelah dua tahun terhenti akibat pandemi Covid-19. Dan dari sumber yang saya dapatkan dari kompas.com dan suarajakarta.id ada beberapa tanggapan pengamat politik

Seperti pengamat politik Fisip Universitas Diponegoro dan Direktur Media dan Demokrasi LP3ES Wijayanto mengatakan, isu penundaan pemilu merupakan metamorfosa dari isu presiden tiga periode. Menurutnya, isu perpanjangan masa jabatan presiden tersebut secara konsisten telah disuarakan elite oligarki sejak berakhirnya Pemilu 2019. "Pada hakikatnya, keduanya adalah upaya untuk memperpanjang kekuasaan dengan tidak demokratis dan untuk itu harus ditolak," kata Wijayanto

Ada juga pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Jakarta Hendri Satrio pun angkat bicara. Menurutnya, penundaan Pemilu 2024 bertentangan dengan demokrasi dan konstitusi di Indonesia. 

Pak Hendri mengatakan, ada dua kekuatan yang dapat mencegah terwujudnya wacana penundaan Pemilu 2024, yakni rakyat dan media massa. "Yang bisa mencegah terjadinya penundaan pemilu adalah kekuatan rakyat dan media massa," ujar Hendri saat menjadi narasumber dalam diskusi virtual Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) bertajuk "Menunda Pemilu, Membajak Demokrasi" dan ia juga berharap media massa sebagai pilar keempat demokrasi, tidak menyetujui wacana penundaan Pemilu 2024, juga masih memiliki idealisme untuk menjaga (demokrasi) Indonesia

Ada juga cara agar isu penundaan pemilu ini tidak semakin berlanjut yakni dengan meminta bapak presiden Jokowi Tegaskan Tolak Penundaan Pemilu 2024, dengan resmi kepada masyarakat, memang cara Ini sudah di lakukan langsung oleh pak presiden Jokowi untuk tidak memperpanjangan masa jabatannya. 

Masih dengan sumber suarajakarta.id, Hendri Satrio mengatakan "Presiden Jokowi sudah berulang kali mengatakan beliau tidak setuju dengan wacana itu. 

Mudah-mudahan sampai hari ini beliau masih bersikap seperti itu. Jadi, sebentar lagi, mudah-mudahan Pak Jokowi kembali tidak menyetujui penundaan pemilu apa pun itu alasannya," kata Hendri, Ia juga mengatakan, bila Pemilu 2024 ditunda, justru mencerminkan tindakan yang meremehkan intelegensi atau kecerdasan masyarakat Indonesia dalam memahami sistem pemilu Tanah Air. 

Dan secara tidak langsung juga bisa menimbulkan opini bahwa dengan adanya wacana penundaan Pemilu 2024 ini mungkin menjadi bentuk keraguan sekaligus tindakan meremehkan dari sejumlah pihak terhadap adanya calon pemimpin selanjutnya yang mampu memimpin Indonesia dengan baik

Ada juga tanggapan peneliti pemilu sekaligus masyarakat biasa yang saya ambil dari sumber tirto.id. yakni Nurul yang mengatakan "kalaupun alasan menunda pemilu karena pandemi ,kita bisa melihat data dari International IDEA ini, itu menunjukkan bahwa di akhir tahun 2021 itu sudah tidak ada lagi negara yang menunda pemilu karena alasan pandemi," tegas Nurul.

Dengan adannya banyak opini dari berbagai kalangan mulai dari pengamat politik hingga masyarakat biasa baik itu pro dan kontra yang bisa menentukan dan apakah pemilu nanti di 2024 di tunda atau tetap dilaksanakan itu cuma media dan masyarakat, apabila masyarakat menyuarakan agar pemilu 2024 tetap dilaksanakan sesuai dengan aturan dan dari media tetap mengkawal seruan masyarakat untuk tetap melaksanakan pemilu 2024, maka tidak mugkin ada kebijakan yang muncul dengan mengatakan jika pilpres 2024 ditunda.

Jadi peranan Ultraman Media dan Ultraman masyarakat ini sangat penting diharapkan masyarakat tetap menyuarakan kebenaran dan media tetap memiliki idealisme untuk menjaga (demokrasi) Indonesia

Nama : Mohammad Farrel Alvaricky

Nim     : 202010040311553

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun