Keempat, memanfaatkan sumber daya lokal.Â
Belanda memanfaatkan tenaga kerja lokal untuk bekerja di perkebunan dan pabrik gula, sehingga dapat menekan biaya produksi. Selain itu, Belanda juga memasok sebagian dari bibit tanaman tebu dan mesin-mesin pengolah dari negara lain yang telah terbukti efektif dan efisien
Meskipun Belanda telah meninggalkan Indonesia dan tidak lagi memiliki kepemilikan atas perkebunan dan pabrik gula, namun dampak dari perkembangan dan taktik-taktik yang diterapkan oleh Belanda dalam mengembangkan industri gula masih mempengaruhi perkembangan industri gula di Indonesia hingga saat ini.
Saat ini ada beberapa daerah di Indonesia yang terkenal sebagai penghasil gula antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Lampung. Di Jawa Timur, terdapat beberapa kabupaten seperti Malang, Jember, dan Mojokerto yang terkenal sebagai penghasil gula. Sementara itu, di Jawa Tengah, daerah seperti Boyolali, Klaten, dan Grobogan juga dikenal sebagai penghasil gula yang cukup besar.
Selain itu, di Lampung, khususnya di daerah Margorejo, Blambangan Umpu, dan Tulang Bawang, terdapat banyak perkebunan tebu yang dapat memproduksi gula dalam jumlah yang cukup besar.Â
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa daerah di luar Jawa seperti Sulawesi Tenggara juga mulai menunjukkan potensi sebagai penghasil gula dengan adanya beberapa pabrik gula yang didirikan di daerah tersebut.
Masing-masing daerah penghasil gula memiliki keunikan dalam cara pengolahan dan produk yang dihasilkan, sehingga produk gula dari daerah tersebut memiliki ciri khas tersendiri.Â
Namun, di sisi lain, masalah produksi dan permintaan tetap menjadi perhatian dalam sektor gula nasional. Oleh karena itu, diversifikasi produk dan pengembangan teknologi dalam sektor gula menjadi sangat penting guna menjaga keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia.
Persoalan Komoditi Gula di Indonesia
Walaupun industri gula di Indonesia telah tumbuh sejak zaman belanda namun komoditi ini tidak luput dari berbagai persoalan.Â
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh komoditi gula di Indonesia adalah fakta bahwa Indonesia masih sangat bergantung pada impor gula dari negara lain sebagai suplai darurat ketika produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan nasional. Hal ini menyebabkan kenaikan harga gula di pasar dan termasuk salah satu penyebab meningkatnya inflasi di Indonesia.