Mohon tunggu...
Ade Candra
Ade Candra Mohon Tunggu... Insinyur - pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman

Saya orang yang berjiwa sosial, suka bermasyarakat dan dengan menulis ingin berbagi informasi bermanfaat dengan Khalayak Ramai

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Industri Gula dari Zaman Penjajahan hingga Kini

3 Januari 2024   18:28 Diperbarui: 9 Januari 2024   07:48 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi--Pekerja menyiapkan mesin giling tebu di Pabrik Gula PT Industri Gula Glenmore, Banyuwangi, Sabtu. (KOMPAS/ANGGER PUTRANTO)

Keempat, memanfaatkan sumber daya lokal. 

Belanda memanfaatkan tenaga kerja lokal untuk bekerja di perkebunan dan pabrik gula, sehingga dapat menekan biaya produksi. Selain itu, Belanda juga memasok sebagian dari bibit tanaman tebu dan mesin-mesin pengolah dari negara lain yang telah terbukti efektif dan efisien

Meskipun Belanda telah meninggalkan Indonesia dan tidak lagi memiliki kepemilikan atas perkebunan dan pabrik gula, namun dampak dari perkembangan dan taktik-taktik yang diterapkan oleh Belanda dalam mengembangkan industri gula masih mempengaruhi perkembangan industri gula di Indonesia hingga saat ini.

Saat ini ada beberapa daerah di Indonesia yang terkenal sebagai penghasil gula antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Lampung. Di Jawa Timur, terdapat beberapa kabupaten seperti Malang, Jember, dan Mojokerto yang terkenal sebagai penghasil gula. Sementara itu, di Jawa Tengah, daerah seperti Boyolali, Klaten, dan Grobogan juga dikenal sebagai penghasil gula yang cukup besar.

Selain itu, di Lampung, khususnya di daerah Margorejo, Blambangan Umpu, dan Tulang Bawang, terdapat banyak perkebunan tebu yang dapat memproduksi gula dalam jumlah yang cukup besar. 

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa daerah di luar Jawa seperti Sulawesi Tenggara juga mulai menunjukkan potensi sebagai penghasil gula dengan adanya beberapa pabrik gula yang didirikan di daerah tersebut.

Masing-masing daerah penghasil gula memiliki keunikan dalam cara pengolahan dan produk yang dihasilkan, sehingga produk gula dari daerah tersebut memiliki ciri khas tersendiri. 

Namun, di sisi lain, masalah produksi dan permintaan tetap menjadi perhatian dalam sektor gula nasional. Oleh karena itu, diversifikasi produk dan pengembangan teknologi dalam sektor gula menjadi sangat penting guna menjaga keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia.

Persoalan Komoditi Gula di Indonesia

Walaupun industri gula di Indonesia telah tumbuh sejak zaman belanda namun komoditi ini tidak luput dari berbagai persoalan. 

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh komoditi gula di Indonesia adalah fakta bahwa Indonesia masih sangat bergantung pada impor gula dari negara lain sebagai suplai darurat ketika produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan nasional. Hal ini menyebabkan kenaikan harga gula di pasar dan termasuk salah satu penyebab meningkatnya inflasi di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun