Mohon tunggu...
Ade Candra
Ade Candra Mohon Tunggu... Insinyur - pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman

Saya orang yang berjiwa sosial, suka bermasyarakat dan dengan menulis ingin berbagi informasi bermanfaat dengan Khalayak Ramai

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Tujuh Alasan Mengapa KUR Tani Tidak Diminati Petani

18 Februari 2023   09:20 Diperbarui: 8 Maret 2023   08:59 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi petani beras di Indonesia. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

Keenam, lokasi petani berada didaerah terpencil sehingga akses informasi tentang kredit KUR pun masih minim.

Ketujuh. sebagian besar petani sudah mendapatkan pinjaman melalui Kredit umum atau reguler sedangkan Kur yang dipersyaratkan Pemerintah adalah tidak atau belum pernah meminjam ke Bank Yang telah ditunjuk pemerintah untuk menyalurkan KUR, suatu dilema memang!

Ketujuh faktor ini tidak bisa dipungkiri menjadi penyebab KUR tani Tidak di minati petani di beberapa daerah, walaupun tidak bisa dipungkiri pemerintah melalui kementrian pertanian seperti dilansir media online Kompas.com telah berhasil meningkatkan serapan kredit KUR pertanian sehingga menembus angka Rp. 39,337 Triliun lebih.

Walaupun masih jauh dari alokasi anggaran senilai Rp.90 triliun per mei 2022. Mungkin saja dengan berbagai fasilitasi yang dilakukan pemerintah.

Kerja nyata petugas pertanian yang ada dilapangan dan dukungan serta akses mudah dari lembaga perbankan.

Serapan KUR tani Bisa lebih meningkat lagi hingga mencapai angka nominal yang telah ditargetkan kementrian pertanian dan yang terpenting petani bisa terbebas dari jerat Lintah darat, tengkulak atau Toke. Semoga!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun