Mohon tunggu...
Farly Mochamad
Farly Mochamad Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Sebagai lulusan baru teknologi informasi, saya adalah alumni Kebangsaan Lemhannas 2023 dan peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah Indonesia-Malaysia bersama KRI Dewaruci 2024

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengurai Sejarah Perang Dunia II: Dari Invasi Jerman ke Polandia hingga kemerdekaan Indonesia

7 September 2024   14:04 Diperbarui: 7 September 2024   14:05 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
encyclopedia.ushmm.org

Perang Dunia II (PD II) adalah konflik global terbesar dalam sejarah umat manusia, berlangsung dari tahun 1939 hingga 1945. Namun, akar penyebab perang ini dapat ditelusuri lebih jauh ke beberapa dekade sebelumnya, terutama setelah Perang Dunia I (1914-1918). Perjanjian Versailles tahun 1919 yang mengakhiri PD I menanam benih ketidakpuasan di Jerman, terutama karena Jerman harus membayar ganti rugi yang sangat besar, kehilangan wilayah, dan menerima pembatasan militer yang ketat. Hal ini memicu ketidakstabilan ekonomi dan politik di Jerman, yang menjadi salah satu faktor penting dalam memicu Perang Dunia II.

Pada 1920-an dan 1930-an, munculnya rezim otoriter di beberapa negara menjadi sinyal lain menuju perang global. Di Italia, Benito Mussolini mengambil alih kekuasaan pada tahun 1922, dan pada tahun 1933, Adolf Hitler dan Partai Nazi-nya berkuasa di Jerman. Sementara itu, Jepang mulai memperluas wilayahnya di Asia, terutama dengan menyerang Manchuria pada tahun 1931 dan mendirikan negara boneka Manchukuo.

Selama periode ini, nasionalisme ekstrem, kebencian terhadap perjanjian internasional, dan ambisi teritorial menjadi ciri khas kekuatan Poros (Axis Powers) yang terdiri dari Jerman, Italia, dan Jepang. Negara-negara ini, dengan cara berbeda, berusaha memperluas wilayah dan pengaruh mereka dengan mengabaikan norma-norma internasional yang diatur oleh Liga Bangsa-Bangsa.

Awal Perang Dunia II: Serangan Jerman terhadap Polandia (1939)

Perang Dunia II secara resmi dimulai pada 1 September 1939 ketika Jerman, di bawah pimpinan Adolf Hitler, melancarkan invasi besar-besaran ke Polandia. Tindakan agresif ini memicu reaksi cepat dari Inggris dan Prancis, yang dua hari kemudian menyatakan perang terhadap Jerman. Serangan terhadap Polandia menjadi simbol dimulainya konflik global yang akan mengubah dunia secara drastis dalam enam tahun berikutnya. Invasi Jerman tidak hanya mengandalkan kekuatan militer semata, tetapi juga menerapkan strategi blitzkrieg atau "perang kilat", sebuah taktik baru yang memanfaatkan serangan cepat dan terkoordinasi antara kekuatan darat, udara, serta mekanis untuk menghancurkan musuh sebelum mereka sempat merespons.

Untuk memuluskan jalannya, Jerman sebelumnya telah menandatangani Pakta Non-Agresi Molotov-Ribbentrop dengan Uni Soviet pada 23 Agustus 1939. Perjanjian rahasia ini memungkinkan kedua negara untuk membagi wilayah Polandia dan Eropa Timur menjadi zona pengaruh mereka masing-masing. Dengan jaminan bahwa Uni Soviet tidak akan mengganggu invasi Jerman, Hitler merasa bebas untuk melancarkan serangan tanpa risiko perlawanan dari timur.

Pada pagi hari 1 September, serangan dimulai dengan pengeboman kota-kota Polandia oleh angkatan udara Jerman, Luftwaffe, diikuti oleh serangan darat dari pasukan mekanis dan infanteri. Tank-tank Jerman bergerak cepat melalui wilayah Polandia, menembus garis pertahanan, dan mengelilingi pasukan Polandia sebelum mereka sempat membentuk pertahanan yang solid. Dalam beberapa hari, kota-kota penting Polandia hancur, dan pasukan Jerman terus bergerak maju ke pusat negara itu. Blitzkrieg terbukti menjadi taktik yang sangat efektif, memanfaatkan kecepatan dan kekuatan untuk melumpuhkan pertahanan musuh.

Namun, invasi ini tidak hanya datang dari barat. Pada 17 September 1939, Uni Soviet, sesuai dengan perjanjian Molotov-Ribbentrop, menyerang Polandia dari timur. Dengan dua kekuatan besar yang menyerang dari dua arah, Polandia berada dalam posisi yang tidak mungkin untuk bertahan. Pasukan Soviet memasuki Polandia tanpa banyak perlawanan karena sebagian besar angkatan bersenjata Polandia telah sibuk melawan invasi Jerman. Dalam beberapa minggu, negara ini jatuh, dan pada akhir September, ibu kota Warsawa menyerah setelah pengepungan panjang dan brutal. Pada 6 Oktober, seluruh Polandia sudah dikuasai oleh Jerman di barat dan Uni Soviet di timur, yang menandai akhir dari eksistensi Polandia sebagai negara merdeka.

Invasi Polandia menimbulkan reaksi internasional yang kuat. Inggris dan Prancis, yang telah berjanji untuk melindungi Polandia dalam aliansi mereka, menyatakan perang terhadap Jerman pada 3 September 1939. Namun, meskipun telah secara resmi terlibat dalam perang, kedua negara ini tidak segera melancarkan operasi militer skala besar terhadap Jerman, menciptakan periode yang dikenal sebagai "Phoney War" atau perang palsu. Pada periode ini, meskipun perang telah dinyatakan, tidak ada pertempuran langsung antara Jerman dan Sekutu di Eropa Barat hingga serangan Jerman di Prancis pada tahun 1940.

Bagi Polandia, dampak invasi ini sangat menghancurkan. Di bawah pendudukan Jerman, rakyat Polandia menghadapi represi brutal, termasuk penganiayaan sistematis terhadap minoritas, terutama Yahudi. Kota-kota seperti Warsawa dan Krakow dijadikan pusat represi Nazi, dan ghetto-ghetto dibangun untuk memisahkan penduduk Yahudi dari masyarakat umum, sebuah kebijakan yang akhirnya mengarah pada Holocaust. Di sisi timur, Uni Soviet juga menerapkan kebijakan represif, termasuk deportasi massal orang Polandia ke Siberia dan pembunuhan ribuan perwira Polandia dalam Pembantaian Katyn pada tahun 1940.

Secara keseluruhan, invasi Jerman ke Polandia tidak hanya menandai awal Perang Dunia II tetapi juga memulai salah satu periode paling kelam dalam sejarah Eropa. Polandia, terjebak di antara dua kekuatan besar, Jerman dan Uni Soviet, terpecah dan mengalami penderitaan luar biasa. Perang yang dimulai di Polandia pada tahun 1939 akan segera meluas ke seluruh dunia, melibatkan hampir semua benua, dan menyebabkan kerusakan yang tak terbayangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun