Mohon tunggu...
Farly Mochamad
Farly Mochamad Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Sebagai lulusan baru teknologi informasi, saya adalah alumni Kebangsaan Lemhannas 2023 dan peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah Indonesia-Malaysia bersama KRI Dewaruci 2024

.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Dari Revoluasi Hingga Perdamaian: Perjalanan Panjang Operasi Militer TNI

1 September 2024   20:07 Diperbarui: 1 September 2024   20:12 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koopgabsus Tricakti TNI

Pada Juli 2016, Santoso akhirnya tewas dalam baku tembak dengan pasukan TNI di pegunungan Poso, yang dianggap sebagai keberhasilan besar dalam operasi ini. Namun, meskipun Santoso telah tewas, operasi Tinombala masih berlanjut karena beberapa anggota MIT yang tersisa terus melakukan perlawanan dan serangan sporadis di wilayah tersebut.

Operasi Tinombala menyoroti pentingnya kerjasama antara TNI dan Polri dalam menghadapi ancaman terorisme di Indonesia. Operasi ini juga menunjukkan bagaimana TNI beradaptasi dengan tantangan baru di era Reformasi, di mana ancaman terorisme semakin kompleks dan memerlukan pendekatan yang lebih terkoordinasi dan berbasis intelijen.

Selain aspek militer, Operasi Tinombala juga berupaya untuk meminimalkan dampak terhadap penduduk sipil dan menjaga stabilitas di wilayah Poso. TNI dan Polri juga bekerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat lokal untuk memperbaiki kondisi keamanan dan mendorong pembangunan ekonomi di daerah yang terkena dampak konflik, dengan harapan dapat mencegah munculnya kembali gerakan-gerakan radikal di masa depan.

3. Operasi Damai Cartenz (2022-sekarang)

Operasi Damai Cartenz adalah operasi militer yang bertujuan untuk menangani kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, yang sering melakukan aksi kekerasan dan penyerangan terhadap aparat keamanan dan warga sipil. Operasi ini diluncurkan pada tahun 2022 sebagai kelanjutan dari Operasi Nemangkawi yang sebelumnya dilakukan di wilayah yang sama.

Papua telah lama menjadi daerah yang penuh dengan tantangan bagi pemerintah Indonesia, dengan adanya gerakan separatis yang menuntut kemerdekaan. Kelompok-kelompok ini, yang sering disebut sebagai KKB, menggunakan kekerasan untuk memperjuangkan tujuan mereka, menciptakan ketidakstabilan di wilayah tersebut.

Operasi Damai Cartenz dirancang dengan pendekatan yang lebih komprehensif, melibatkan TNI dan Polri dalam operasi gabungan yang bertujuan tidak hanya untuk menumpas KKB, tetapi juga untuk memulihkan keamanan dan memfasilitasi pembangunan di Papua. Operasi ini menekankan pentingnya kerjasama dengan pemerintah daerah dan komunitas lokal untuk mengurangi dukungan terhadap KKB dan mendorong perdamaian.

Meskipun operasi ini berhasil mengurangi aktivitas KKB di beberapa daerah, namun tantangan di Papua tetap kompleks. Isu-isu sosial, ekonomi, dan politik yang mendalam masih menjadi akar masalah yang memerlukan pendekatan lebih dari sekedar operasi militer. Pemerintah Indonesia, melalui operasi ini, juga berupaya untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat Papua kepada negara dengan meningkatkan pelayanan publik, pendidikan, dan infrastruktur di daerah-daerah yang terdampak konflik.

Operasi Damai Cartenz menunjukkan bahwa TNI dan Polri semakin menyadari pentingnya pendekatan yang lebih holistik dalam menangani konflik di wilayah-wilayah yang rawan, dengan menyeimbangkan antara penggunaan kekuatan dan solusi non-militer untuk mencapai tujuan keamanan nasional.

4. Operasi Pengamanan Laut di Natuna

Di tengah dinamika geopolitik yang semakin kompleks di kawasan Asia-Pasifik, **Operasi Pengamanan Laut di Natuna** menjadi salah satu fokus penting TNI dalam menjaga kedaulatan wilayah maritim Indonesia. Laut Natuna Utara, yang merupakan bagian dari perairan Indonesia, sering menjadi sorotan internasional karena adanya klaim sepihak dari Tiongkok yang memasukkan wilayah tersebut ke dalam peta "sembilan garis putus-putus" mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun