c. Pengelolaan Sumber Daya: China juga berfokus pada eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam di wilayah yang dipertentangkan, seperti minyak dan gas. Ini menambah ketegangan dan konflik terkait pengelolaan sumber daya maritim.
d. Upaya Diplomatik: Meskipun kebijakan militer yang agresif, China juga terlibat dalam diplomasi dan negosiasi dengan negara-negara ASEAN untuk mencoba menyelesaikan sengketa melalui dialog.
4. Indonesia dan Perlindungan Terhadap Perompakan
Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan jalur perdagangan utama, telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk melawan perompakan dan meningkatkan keamanan maritim.
a. Peningkatan Patrol: Indonesia telah memperkuat patroli maritim melalui pengadaan kapal patroli dan peningkatan kehadiran angkatan laut di wilayah rawan perompakan, seperti Selat Malaka dan perairan sekitar Kepulauan Riau.
b. Kerja Sama Internasional: Indonesia bekerja sama dengan negara-negara tetangga dan organisasi internasional untuk menangani perompakan. Inisiatif seperti Malacca Strait Patrols melibatkan koordinasi antara Indonesia, Malaysia, dan Singapura untuk mengamankan Selat Malaka.
c. Penguatan Hukum: Pemerintah Indonesia telah memperbarui undang-undang dan kebijakan untuk memperkuat penegakan hukum terhadap kegiatan kriminal di laut. Ini termasuk upaya untuk meningkatkan sistem peradilan dan penegakan hukum di pelabuhan-pelabuhan utama.
d. Inisiatif Nasional: Indonesia juga mengembangkan kebijakan seperti Indonesian Maritime Security Strategy untuk meningkatkan keselamatan pelayaran, mencegah kegiatan ilegal, dan melindungi jalur perdagangan penting.
Setiap negara menghadapi tantangan dan prioritas berbeda dalam keamanan maritim mereka. Namun, pendekatan terintegrasi dan kerja sama internasional adalah kunci untuk menciptakan lingkungan maritim yang aman dan berkelanjutan di tingkat global.
Masa Depan Keamanan Maritim
1. Tren Teknologi dan Inovasi