Selain itu, kapal ini juga memiliki dua perangkat peledak dalam (Depth Charge) yang dapat digunakan untuk menghancurkan kapal selam di kedalaman tertentu.Â
Kombinasi dari torpedo, roket anti-kapal selam, dan perangkat peledak dalam ini menjadikan KRI Teuku Umar sebuah ancaman yang serius bagi setiap kapal selam musuh yang mencoba mengganggu perairan Indonesia.
2. Meriam dan Pertahanan Udara
Di bagian dek depan, KRI Teuku Umar dilengkapi dengan meriam utama kembar 57mm/70 caliber DP (Dual Purpose). Meriam ini dirancang untuk menargetkan ancaman dari udara maupun permukaan, menjadikannya senjata serbaguna yang sangat berguna dalam berbagai situasi pertempuran.Â
Selain itu, kapal ini juga dipersenjatai dengan satu senapan kembar 30 mm atau pilihan untuk menggunakan sistem senjata AK-630. Senjata-senjata ini sangat efektif dalam memberikan perlindungan jarak dekat terhadap ancaman dari udara maupun kapal kecil.
Untuk pertahanan udara jarak dekat, KRI Teuku Umar dilengkapi dengan dua peluncur rudal SA-N-5. Rudal ini dirancang untuk menargetkan pesawat sayap tetap, helikopter, dan rudal anti-kapal yang mendekat.Â
Sistem pertahanan udara ini memberikan lapisan perlindungan tambahan, memastikan kapal tetap aman dari serangan udara yang tiba-tiba.
3. Decoy dan Sistem Pertahanan Elektronik
Selain persenjataan konvensional, KRI Teuku Umar juga dilengkapi dengan sistem decoy PK-16 yang dapat diluncurkan dalam mode ganggu (distraction) atau tarik (seduction) untuk mengelabui rudal musuh.Â
Sistem ini sangat penting dalam situasi di mana kapal menghadapi ancaman rudal yang diluncurkan dari kapal atau pesawat musuh. Dengan menciptakan sinyal palsu, sistem decoy ini dapat menipu rudal dan membuatnya meleset dari target aslinya.
Sistem ini dilengkapi dengan sistem pemantau *Watch Dog intercept*, yang membantu dalam mendeteksi dan merespons ancaman elektronik.Â