Oh meja
Sangat kokoh kau berdiri
Membawa hal yang penuh duri
BUNGA YANG TUMBUH
Bunga merah di taman mekar,
Warnanya cerah, hati pun terang,
Daunnya hijau, segar di angin,
Aromanya wangi, mengundang senyum.
Tumbuh di tanah yang lembut,
Dari benih kecil, kini tinggi,
Tersenyum di bawah sinar matahari,
Bunga indah, penyambut pagi
Dengan mengangkat objek yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, kedua puisi ini mengajak anak untuk melihat dan merasakan benda-benda di sekitar mereka dengan cara yang lebih kreatif dan mendalam.
Melalui deskripsi yang menggugah indera, seperti bentuk, warna, aroma, dan perasaan yang muncul, anak diberi kebebasan untuk menghubungkan objek dengan pengalaman atau perasaan mereka sendiri. Misalnya, meja digambarkan sebagai benda yang kokoh dan kuat, sementara bunga di taman menyambut pagi dengan kecerahan dan keharumannya. Penggambaran ini mendorong anak untuk berimajinasi, berpikir lebih kritis, dan merangkai kata-kata dengan cara yang baru.
Selain itu, puisi berbasis objek membantu anak-anak memperkaya kosakata mereka, mengasah kemampuan berbahasa, dan mengekspresikan diri dengan cara yang bebas dan menyenangkan. Tak hanya itu, puisi berbasis objek  juga merangsang imajinasi anak, dan juga melatih keterampilan bahasa dan kreativitas anak secara menyeluruh. Dengan demikian, puisi tidak hanya menjadi sarana seni, tetapi juga alat pembelajaran yang efektif dalam mendukung perkembangan anak secara holistik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H