Mohon tunggu...
Fariz
Fariz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

maha kupu kupu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Agroteknologi Dalam Memperkuat Kesadaran Bela Negara dan Ketahan Pangan

20 Desember 2024   13:25 Diperbarui: 20 Desember 2024   13:24 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Peran Agroteknologi dalam Memperkuat Kesadaran Bela Negara dan Ketahanan Pangan

The Role of Agrotechnology in Strengthening State Defense Awareness and Food Security

ABSTRAK

Implementasi nilai bela negara dalam bidang agroteknologi menjadi sangat penting di tengah tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat. Artikel ini membahas bagaimana nilai-nilai bela negara, seperti cinta tanah air, kesadaran berbangsa, dan kesediaan berkorban, dapat diintegrasikan dalam praktik pertanian untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan pemberdayaan masyarakat pedesaan dan penerapan teknologi pertanian yang ramah lingkungan, diharapkan produksi pangan yang berkelanjutan dapat tercapai, mengurangi ketergantungan pada impor, serta meningkatkan kesejahteraan petani. Selain itu, edukasi dan pelatihan bagi petani menjadi kunci dalam mengadopsi teknologi modern dan praktik pertanian yang berkelanjutan. Melalui sinergi antara inovasi teknologi dan nilai-nilai kebangsaan, diharapkan Indonesia dapat menghadapi tantangan global dengan lebih resilien.

Kata kunci: bela negara, ketahanan pangan

ABSTRACT

The implementation of state defense values in the field of agrotechnology is very important amid the challenges of globalization and rapid technological development. This article discusses how the values of state defense, such as love of country, national awareness, and willingness to sacrifice, can be integrated in agricultural practices to strengthen national food security. By empowering rural communities and applying environmentally friendly agricultural technology, it is hoped that sustainable food production can be achieved, reducing dependence on imports and improving farmers' welfare. In addition, education and training for farmers are key in adopting modern technology and sustainable agricultural practices. Through the synergy between technological innovation and national values, Indonesia is expected to face global challenges more resiliently.

Key words: food security, defense values

Pendahuluan

Nilai bela negara merupakan salah satu pilar penting dalam menjaga integritas dan kedaulatan suatu bangsa. Di era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat ini, tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia semakin kompleks. Tantangan ini mencakup ancaman terhadap kedaulatan, keamanan, serta krisis identitas budaya. Globalisasi telah membuka akses yang lebih luas terhadap informasi dan teknologi, namun di sisi lain juga membawa dampak negatif seperti penyebaran ideologi radikal, disinformasi, dan pengaruh asing yang dapat melemahkan nilai-nilai kebangsaan.

Perkembangan teknologi yang pesat juga dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai sector. Namun di sisi lain, teknologi juga membawa tantangan baru seperti cyber-attack dan kejahatan digital lainnya. Ancaman terhadap keamanan nasional tidak lagi bersifat konvensional, tetapi juga mencakup ancaman non-militer yang dapat merusak stabilitas dan ketahanan nasional. Krisis identitas budaya juga menjadi isu serius di tengah arus globalisasi (Adilla et al., 2024). Generasi muda sering kali terpengaruh oleh budaya asing yang tidak selalu sejalan dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk menguatkan kembali nilai-nilai bela negara dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Implementasi nilai bela negara tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga melalui berbagai kegiatan yang dapat membangun kesadaran dan kecintaan terhadap tanah air. Pendidikan karakter yang menanamkan nilai-nilai Pancasila, sejarah perjuangan bangsa, serta pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan harus terus digalakkan. Keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat dalam upaya bela negara juga sangat diperlukan untuk menciptakan ketahanan nasional yang tangguh (Akbar et al., 2024). Dengan demikian, penerapan nilai bela negara menjadi semakin relevan dan krusial dalam menghadapi tantangan zaman. Dalam konteks keilmuan, khususnya di bidang agroteknologi, penerapan nilai bela negara dapat memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Agroteknologi, sebagai ilmu yang mempelajari teknologi pertanian, memiliki peran strategis dalam mengoptimalkan produksi pangan, menjaga kualitas lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Isi

Nilai bela negara mencakup beberapa aspek penting, di antaranya adalah cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, serta kesediaan berkorban untuk bangsa dan negara. Cinta tanah air mendorong individu untuk memiliki rasa bangga dan hormat terhadap bangsa dan negaranya. Kesadaran berbangsa dan bernegara mengacu pada pemahaman tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan kesediaan berkorban menekankan pentingnya pengorbanan, baik dalam bentuk tenaga, pikiran, maupun material, demi kemaslahatan bangsa dan negara.

Dalam bidang agroteknologi, nilai-nilai bela negara ini dapat diimplementasikan melalui berbagai pendekatan dan program yang mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Salah satunya adalah melalui penerapan teknologi yang inovatif untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian. Teknologi ini mencakup penggunaan varietas tanaman unggul, metode irigasi yang efisien, serta teknik pengendalian hama yang ramah lingkungan. Selain itu, inovasi teknologi pertanian, seperti sistem irigasi cerdas dan penggunaan biopestisida, dapat meningkatkan efisiensi produksi dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Dengan penerapan teknologi ini, diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi pertanian sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Selain itu, nilai bela negara juga dapat diwujudkan melalui edukasi dan pelatihan kepada petani. Pendidikan dan pelatihan petani merupakan langkah penting dalam membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengadopsi teknologi pertanian modern. Edukasi ini meliputi peningkatan pengetahuan tentang teknik pertanian modern, manajemen lahan yang efektif, dan penggunaan alat pertanian yang tepat. Melalui program pelatihan, petani dapat belajar tentang praktik pertanian yang ramah lingkungan, penggunaan teknologi digital dalam pertanian, serta strategi pengelolaan lahan yang efektif (Supraptha & Prabandari, 2023). Program pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan petani, tetapi juga untuk membangun kesadaran akan pentingnya pertanian dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Lebih lanjut, pemberdayaan masyarakat pedesaan juga menjadi salah satu bentuk implementasi nilai bela negara dalam bidang agroteknologi. Pemberdayaan ini dapat dilakukan dengan memberikan akses yang lebih baik terhadap sumber daya pertanian. Hal ini mencakup pembangunan infrastruktur pertanian, akses terhadap modal dan pasar, serta pengembangan koperasi pertanian. Dengan pemberdayaan yang tepat, masyarakat pedesaan dapat menjadi lebih mandiri dan berkontribusi secara aktif dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Dengan demikian, petani dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dan berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Penerapan nilai bela negara dalam bidang agroteknologi diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan. Pertama, peningkatan produksi pangan yang berkelanjutan akan membantu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor. Produksi pangan yang berkelanjutan mengacu pada metode pertanian yang tidak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga menjaga kualitas tanah dan sumber daya alam lainnya (Hidayat, 2023). Kedua, teknologi pertanian yang ramah lingkungan akan menjaga kelestarian alam dan mencegah kerusakan ekosistem. Penggunaan teknologi canggih seperti biopestisida, sistem irigasi cerdas, dan teknik pertanian organik dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan (Siregar, 2023). Pertanian yang ramah lingkungan ini tidak hanya membantu menjaga keseimbangan ekosistem, tetapi juga mendukung upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Ketiga, peningkatan kesejahteraan petani akan mendorong pertumbuhan ekonomi di pedesaan dan mengurangi kesenjangan sosial. Petani yang sejahtera mampu meningkatkan daya beli mereka, berinvestasi dalam pendidikan dan kesehatan, serta memberikan kontribusi yang lebih besar kepada perekonomian lokal (Lubis, 2024).

Dengan implementasi nilai bela negara dalam bidang agroteknologi, diharapkan dapat tercipta ketahanan pangan yang kuat dan berkelanjutan demi kemaslahatan bangsa dan negara. Ketahanan pangan yang kuat akan membuat Indonesia lebih resilient terhadap berbagai tantangan global, seperti perubahan iklim, krisis ekonomi, dan geopolitik. Selain itu, pertanian yang berkelanjutan akan memastikan bahwa sumber daya alam tetap terjaga, sehingga dapat terus mendukung kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk terus mendukung dan mengembangkan teknologi pertanian yang inovatif dan berkelanjutan, demi masa depan bangsa yang lebih baik.

Penutup 

Dalam menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi, implementasi nilai bela negara dalam bidang agroteknologi memiliki peran yang sangat penting. Melalui penelitian dan inovasi teknologi, pendidikan dan pelatihan petani, serta pemberdayaan masyarakat pedesaan, nilai bela negara dapat diwujudkan secara konkret. Kontribusi keilmuan dalam memperkuat ketahanan pangan dan menjaga kelestarian lingkungan merupakan bagian integral dari upaya bela negara. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk terus mendukung dan mengembangkan bidang agroteknologi demi masa depan bangsa yang lebih baik.

 

 

 

Referensi

Adilla, A., Amanda, D., Sari, S. R., Marsyalina, E. S., Sundar, R. I., Santika, C., & Sihaloho, O. A. (2024). Relevansi Pancasila dalam menghadapi tantangan globalisasi dan modernisasi Dikalangan Mahasiswa Pendidikan Biologi Angkatan 2023 UNIMED. Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara, 1(5), 6484--6491.

Akbar, R. S., Iskandar, T., Abadi, M. D., Bachtiar, S., Khomaidi, M. I., Damayanti, T. O., Prasetyo, M. A., & Renhard, R. (2024). Memperkuat Ketahanan Nasional: Aktualisasi Bela Negara Melalui Literasi Digital. Journal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 16(2), 253--261.

Hidayat, A. (2023). Diversifikasi Usaha Tani Dalam Meningkatkan Pendapatan Petani Dan Ketahanan Pangan Lokal.

Lubis, R. P. (2024). Pertanian Berkelanjutan: Produksi Padi dan Kesejahteraan Petani. Serasi Media Teknologi.

Siregar, M. A. R. (2023). Peningkatan Produktivitas Tanaman Padi Melalui Penerapan Teknologi Pertanian Terkini.

Supraptha, I. G. C. I., & Prabandari, S. P. (2023). Strategi Inovasi Pertanian Sebagai Upaya Mewujudkan Ketahanan Pangan. Jurnal Kewirausahaan Dan Inovasi, 2(3), 889--901.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun