Mohon tunggu...
FARIZ NAUFAL
FARIZ NAUFAL Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulislah, maka engkau akan dikenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kampanyekan Go-Green, Kelompok 72 KKN MIT DR-14 UIN Walisongo Gelar Nobar dan Bedah Film "Melacak Ekosida"

26 Agustus 2022   07:36 Diperbarui: 26 Agustus 2022   10:47 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usai Prolog, diskusi dilanjut dengan pembahasan inti dari Widodo yang memaparkan mengenai kondisi lingkungan hidup di Gintungan serta kesulitan dan ancamannya 

Widodo menjelaskan, bahwa Gintungan pernah mendapati intervensi lahan demi kepentingan perseorangan.

"Dahulu, zaman buyut kami memang pernah ada perampasan lahan untuk kepentingan korporasi, untuk dibangun villa dan hotel. Dirampas karena mereka meminta paksa, padahal itu lahan warga sebagai mata pencahariannya sehari-hari. Dijanjikan berdampak positif untuk meningkatkan ekonomi warga, tanahnya diambil uangnya ga seimbang. Sekarang bangunannya malah sepi"
Jelas Widodo 

Lebih lanjut widodo menjelaskan, kesuburan lahan menjadin menurun imbas dibangunnya hotel dan villa sebab pembuangan limbah rumah tangga.

"Sekarang ini lahan warga untuk bertani masih ada kan di sebelahnya, itu jadi tidak subur karena limbah rumah tangga dibuangnya ke samping nya, memang ada tempatnya tapi dampaknya kualitas tanahnya jadi menurun, memang merugikan" Pungkasnya.

Penulis : Fariz Naufal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun