Pengakuan Kredit Mata Pelajaran Muatan Lokal: Langkah Strategis Pelestarian
Budaya dan Keadilan Bagi Guru
Muatan lokal dalam dunia pendidikan seringkali dipandang sebagai mata pelajaran
tambahan yang kurang mendapatkan perhatian. Namun, peranannya dalam memperkenalkan
dan melestarikan budaya lokal tidak dapat diabaikan. Salah satu contoh penting datang dari
Kalimantan Tengah, di mana Dewan Adat Dayak (DAD) tengah memperjuangkan agar mata
pelajaran muatan lokal Dayak diberikan pengakuan kredit yang setara dengan mata pelajaran
lain. Ketua Tim Perumus Mata Pelajaran Muatan Lokal DAD Kalteng, Jhon Retei Alfrisandi,
menjelaskan bahwa selama ini para guru merasa terbebani karena meskipun mereka
mengajarkan muatan lokal, tidak ada pengakuan dalam bentuk jam kredit. Kondisi ini
mencerminkan adanya kesenjangan antara pengorbanan dan tanggung jawab guru dalam