Mohon tunggu...
Fariz Jawa
Fariz Jawa Mohon Tunggu... Penulis - Peminat Fiksi

mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ya Demikianlah

17 Juli 2021   11:01 Diperbarui: 17 Juli 2021   11:38 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa demikian?

 Tanyaku pada Musa saat di padang gurun

Panas, cemas, lemas, es kelapa tidak ada, dan es yang lain tidak ada

Sedang bingung, tiba-tiba ada makanan dan tentunya kunikmati.

Ya demikianlah...

Ya demikianlah kata-kata itu dijadikan refren hidupku

Juga syair yang dijadikan puisi dan kutuliskan dalam benakku

Biar kamu membacanya dalam setiap gerak hidupku, hanya itu

Aku tidak mau mengucapkannya sebab sulit dipercaya.

Ya demikianlah...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun