Aku harus sabdakan bahwa Aku haus adalah sajak yang pernah menggema ditelingaku
Begitu sedih meratapi koyaknya hati yang merindukan pancaran cahaya
Lebih menyedihkan menatap cahaya petir memotret duka yang kurasa
Sampai di titik ini, suara rasa membahana sepanjang gelombang rindu
Rindu yang tenggelam dalam duka nestapa
Dan rindu harus terkuburkan bersama duka
Setelah aku melangitkan harap dan melayangkan syukur
Ikhlas
Betapa dalam setiap huruf yang ku rakit jadi kata
Dan betapa luas setiap kata yang ku tenun jadi sajak
Berisikan salam pisah bagi yang pergi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!