Mohon tunggu...
Fariz Jawa
Fariz Jawa Mohon Tunggu... Penulis - Peminat Fiksi

mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rinduku Tenggelam dalam Duka

6 April 2021   22:46 Diperbarui: 6 April 2021   22:48 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paras manis mengundang tangis mengais sukma

Pekikan suara mungil tak tahan diterpa gemuruh guntur

Desiran angin bukannya menyapa manis malah menampar wajah negeri yang jarang marah,

Jarang mencibir, jarang merusak damai yang Semesta berikan

Aliran air mengairi jiwa hingga tak tahu ke mana arahnya

hingga air mata jatuh di atas air yang keruh,

Air yang tak enak dipandang mata.

 Mengapa air begitu dasyatnya membawa amarah hingga rumahku kau runtuhkan?

Jembatan penghubung antara aku dan aku yang lain kau lenyapkan.

Menyedihkan kisah yang membingkai nuraniku

Aku adalah Flobamora yang sekian tahun hidup bersama amora

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun