Mohon tunggu...
Farizah Auliya Brillianty
Farizah Auliya Brillianty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maliki Malang

Perbankan Syariah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permasalahan Jamu Angger Waras di Tengah pandemi COVID-19

10 September 2021   21:34 Diperbarui: 10 September 2021   21:35 1708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat ini tepatnya di era maraknya pandemi Covid 19 sedang mengalami penurunan, dimana banyak usaha bisnis mendapatkan dampak negatif yang lebih banyak dari pada dampak positifnya. Pemasalahan ini menyebabkan penurunan pemasukan bisnis dan cenderung labih mudah mengalami kebangkrutan. Dalam permasalahan lain konsumen juga meminimalisir pengeluaran dikarenakan pendapatan konsumen juga mulai menurun. Bahkan banyak dari pe bisnis kecil di pedesaan kehilangan pekerjaannya dan memilih untuk bekerja bertani di sawah atau pun berkebun di ladang bagi yang memiliki lahan kosong agar kebutuhan hidup mereka terpenuhi.

 Resiko pe bisnis kecil yang berada di tengah perkotaan jika masih masih maraknya pandemi ini kemungkinan besar mendapat kerugian yang lumayan besar dan dapat merugikan satu sama lain. Kerugian yang di dapatkan oleh pe bisnis adalah turunnya tingkat nilai perekonomian yang kemungkinan dapat menyebabkan timbulnya kerugian yang besar. Serta dapat menyebabkan kebangkrutan. Kerugian konsumen adalah konsumen tidak bisa memenuhi kebutuhannya jika pebisnis pun sudah di bubarkan bahkan sudah bangkrut.

 Negara kita saat ini sedang tidak bersahabat dengan kondisi perekonomian dan mitra bisnis baik bisnis kecil atau pun bisnis yang sudah besar dan bahkan yang sudah bisa mengekspor produksi nya sampai ke luar kota, luar profinsi bahkan sampai luar negri. Mitra bisnis besar kemungkinan juga mengalami hal yang sama yang sudah dirasakan oleh mitra bisnis kecil. Sebagai contohnya banyak hambatan transportasi dan kemungkinan biaya pengiriman yang semakin melonjak naik bahkan jauh dari perhitungan yang telah di kira-kira kan.

 Kerugian yang di peroleh oleh mitra bisnis di Indonesia mengalami kenaikan dan bahkan lebih dari rata-rata kerugian pada umunya. Bahkan tak hanya satu atau dua badan mitra bisnis yang mengalami kebangkrutan. Hampir semua mitra bisnis di Indonesia saat ini mengalami krisis o\perekonomian yang parah dan sangat memprihatinkan.

 Salah satu kota yang mengalami penurunan mitra bisnis yakni kota Pasuruan, lebih tepatnya di Kecamatan Prigen Desa Watuagung dan tepatnya berada di dusun Talang yang lebih dikenal dengan nama usaha bisnis "Jamu Angger Waras". Usaha ini berdiri sejak tahun 2018 dan merupakan salah satu cabang dari Sukorejo Pasuruan. Agen penjualan jamu "Angger Waras" ini berada di Candi Sidoarjo dan jamu "Angger Waras" ini di produksi di Banyuwangi. Usaha ini berdiri di tengah-tengah era pandemi dikarenakan kebutuhan konsumen terhadap jamu-jamu tradisional yang lebih instan. Harga yang dijual pun terjangkau yang dengan mudah menarik perhatian pelanggan serta konsumen yang ingin dan berminat untuk membeli jamu.

 Di era pandemi covid ini. Banyak masyarakan pedesaan yang membutuhkan jamu untuk menjaga daya tahan tubuh mereka, meningkatkan imun serta menyembuhkan berbagai jenis penyakit termasuk demam, batuk, pilek, flu, sakit kepala, pusing, maag , pegel linu dan lain sebagainya. Adakalanya mayoritas masyarakan pedesaat lebih memilih jamu tradisional untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan meningkatkan imun dari pada memilih melakukan Vaksinasi Covid 19. Kebanyakan dari mereka percaya bahwa jamu itu terbuat dari bahan-bahan herbal yang di ramu secara tradisional dan tanpa adanya unsur-unsur kimiawi yang ada pada jamu tersebut.

 Salah satu jamu instan yang sangat relevan diminati oleh kalangan masyarakat pedesaan adalah jamu Angger Waras ini yang di jual oleh Ibu Nurul Zuhriya. Beliau ini berjualan jamu Angger Waras di depan rumahnya sendiri. Harga jamu nya pun sangat terjangkau dan sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Harga jamu Angger Waras ini Per plastik Rp. 5000.00. Sedangkan Per botolnya Rp. 55.000.00.

 Selain murah dan dapat di jangkau dengan mudah jamu ini juga memiliki khasiat sebagai berikut:

1. Maag

2. Demam

3. Pegel Linu

4. Batuk

5. Pilek

6. Penguat imun

7. Dilepen (Nyeri Haid)

8. Dll.

 Jamu ini di ramu secara tradisional. Dan memungkinkan tidak adanya unsur bahan kimia sekalipun. Karena jamu ini herbal sehingga masa kadaluarsanya pun tak lama setelah waktu produksi. Harga grosir jamu ini berkisan Rp. 45.000.00 sampai Rp. 50.000.00..

 Sebelum maraknya pandemi covid 19 pendapatan jamu Angger waras ini berkisar antara Rp. 50.000.00 sampai Rp. 100.000.00 perhari. Namun dikarenakan adanya pandemi covid 19. Jamu "Angger Waras" ini bahkan tambah meningkat untuk jumlah pendapatan perharinya. Pendapatan perhari jamu "Angger Waras" ini mencapai Rp. 100.000.00 Sampai Rp. 120.000.00 perharinya. Padahal di era yang seperti saat ini jarang di temukan warga Indonesia yang keluar dari rumah di karenakan adanya PPKM. Lain halnya dengan di desa. Justru masyarakan di desa memilih untuk menjaga daya tahan tubuhnya dengan minum jamu herbal yang menurut mereka jauh lebih ampuh dari pada obat-obatan kimia buatan pabrik.

 Bahkan rasa heran pun mulai muncul dari pikiran bu Nurul Zuhriya ini. Warga desa justru lebih gemar meminum jamu bahkan sampai-sampai ada yang memilih beli 1 botol dari pada beli per plastik jamu Angger Waras ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun