Mohon tunggu...
Farizah Auliya Brillianty
Farizah Auliya Brillianty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maliki Malang

Perbankan Syariah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permasalahan Jamu Angger Waras di Tengah pandemi COVID-19

10 September 2021   21:34 Diperbarui: 10 September 2021   21:35 1708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Batuk

5. Pilek

6. Penguat imun

7. Dilepen (Nyeri Haid)

8. Dll.

 Jamu ini di ramu secara tradisional. Dan memungkinkan tidak adanya unsur bahan kimia sekalipun. Karena jamu ini herbal sehingga masa kadaluarsanya pun tak lama setelah waktu produksi. Harga grosir jamu ini berkisan Rp. 45.000.00 sampai Rp. 50.000.00..

 Sebelum maraknya pandemi covid 19 pendapatan jamu Angger waras ini berkisar antara Rp. 50.000.00 sampai Rp. 100.000.00 perhari. Namun dikarenakan adanya pandemi covid 19. Jamu "Angger Waras" ini bahkan tambah meningkat untuk jumlah pendapatan perharinya. Pendapatan perhari jamu "Angger Waras" ini mencapai Rp. 100.000.00 Sampai Rp. 120.000.00 perharinya. Padahal di era yang seperti saat ini jarang di temukan warga Indonesia yang keluar dari rumah di karenakan adanya PPKM. Lain halnya dengan di desa. Justru masyarakan di desa memilih untuk menjaga daya tahan tubuhnya dengan minum jamu herbal yang menurut mereka jauh lebih ampuh dari pada obat-obatan kimia buatan pabrik.

 Bahkan rasa heran pun mulai muncul dari pikiran bu Nurul Zuhriya ini. Warga desa justru lebih gemar meminum jamu bahkan sampai-sampai ada yang memilih beli 1 botol dari pada beli per plastik jamu Angger Waras ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun