4. Batuk
5. Pilek
6. Penguat imun
7. Dilepen (Nyeri Haid)
8. Dll.
 Jamu ini di ramu secara tradisional. Dan memungkinkan tidak adanya unsur bahan kimia sekalipun. Karena jamu ini herbal sehingga masa kadaluarsanya pun tak lama setelah waktu produksi. Harga grosir jamu ini berkisan Rp. 45.000.00 sampai Rp. 50.000.00..
 Sebelum maraknya pandemi covid 19 pendapatan jamu Angger waras ini berkisar antara Rp. 50.000.00 sampai Rp. 100.000.00 perhari. Namun dikarenakan adanya pandemi covid 19. Jamu "Angger Waras" ini bahkan tambah meningkat untuk jumlah pendapatan perharinya. Pendapatan perhari jamu "Angger Waras" ini mencapai Rp. 100.000.00 Sampai Rp. 120.000.00 perharinya. Padahal di era yang seperti saat ini jarang di temukan warga Indonesia yang keluar dari rumah di karenakan adanya PPKM. Lain halnya dengan di desa. Justru masyarakan di desa memilih untuk menjaga daya tahan tubuhnya dengan minum jamu herbal yang menurut mereka jauh lebih ampuh dari pada obat-obatan kimia buatan pabrik.
 Bahkan rasa heran pun mulai muncul dari pikiran bu Nurul Zuhriya ini. Warga desa justru lebih gemar meminum jamu bahkan sampai-sampai ada yang memilih beli 1 botol dari pada beli per plastik jamu Angger Waras ini.