Mohon tunggu...
FARIZ ABDIKHASAN
FARIZ ABDIKHASAN Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung Semarang

لا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم

Selanjutnya

Tutup

Music

5 Lagu Sastra Karya Ebit G. Ade dari Segi Pragmatik

20 Juli 2022   07:18 Diperbarui: 20 Juli 2022   09:48 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fariz Abdi Khasan, Aida Azizah


fariz.abdikhasan23@gmail.com, aidaazizah@unissula.ac.id


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Islam Sultan Agung Semarang


Rumusan Masalah
1.Apakah yang dimaksud dengan pendekatan pragmatik?
2.Bagaimanakah hasil pendekatan pragmatik terhadap 5 lagu sastra karya Ebit G. Ade?


Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.Untuk mengetahui pendekatan pragmatik
2.Untuk mengetahui makna atau inti dari lagu karya Ebit G Ade berdasarkan pada pendekatan pragmatik


Pendahuluan
Manusia sebagai makhluk sosial menggunakan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya. Hal itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup nya sebagai manusia, baik kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Tanpa adanya bahasa, maka akan terjadi banyak kesalahpahaman dalam kehidupan ini, karena tidak adanya sarana untuk mendukung terjadinya komunikasi dan interaksi antar individu dan kelompok.
Selain itu, bahasa juga tidak hanya untuk digunakan pada kehidupan sehari-hari, bahasa juga bisa menjadi sarana untuk berkarya produktif, misalnya dalam pembuatan lirik lagu yang indah. Ketika suatu bahasa disusun menjadi sebuah lagu, maka akan menjadi lebih banyak yang akan tertarik untuk menikmatinya. Bahasa yang digunakan menjadi lagu lebih mengedepankan nilai estetikanya, atau nilai keindahannya. Seperti hal nya pada puisi, lirik lagu juga menggunakan diksi yang indah dan terikat oleh rima.
Dalam sebuah lirik lagu, tidak sedikit pula yang menggunakan gaya bahasa pada naskahnya. Sehingga, dalam memaknai sebuah lirik lagu bisa saja terjadi perbedaan makna yang didapatkan oleh setiap pendengar dan penikmatnya.
Pada makalah ini kami akan membahas tentang lirik lagu yang telah dikarang oleh Ebit G. Ade berdasarkan pada segi pragmatik.


Hasil Penelitian dan Pembahasan
Menurut Levinson (1980), pengertian pragmatik adalah telaah mengenai relasi atau hubungan mengenai kemampuan pemakai bahasa dalam menghubungkan dan menyerasikan kalimat-kalimat dan konteks-konteks secara tepat.
Menurut Siswanto (2008), Pendekatan pragmatik adalah pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan kajiannya terhadap peranan pembaca dalam menerima, memahami, dan menghayati karya sastra.
Sedangkan menurut Teeuw (1984), pendekatan pragmatik adalah salah satu bagian ilmu sastra yang menitikberatkan dimensi pembaca sebagai penangkap dan pemberi makna terhadap karya sastra.
Jadi dapat disimpulkan, pendekatan pragmatik yaitu pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca.


Berita Kepada Kawan
Ebiet G. Ade

Perjalanan ini trasa sangat menyedihkan

Sayang engkau tak duduk disampingku kawan
Banyak cerita yang mestinya kau saksikan

Di tanah kering bebatuan
Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan

Hati tergetar menampak kering rerumputan
Perjalanan ini pun seperti jadi saksi

Gembala kecil menangis sedih

Kawan coba dengar apa jawabnya

Ketika ia kutanya mengapa

Bapak ibunya tlah lama mati

Ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di laut kukabarkan semuanya

Kepada karang kepada ombak kepada matahari
Tetapi semua diam tetapi semua bisu

Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit
Barangkali di sana ada jawabnya

Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita

Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa

Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita

Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
Kawan coba dengar apa jawabnya

Ketika ia kutanya mengapa

Bapak ibunya tlah lama mati

Ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di laut kukabarkan semuanya

Kepada karang kepada ombak kepada matahari
Tetapi semua diam tetapi semua bisu

Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit
Barangkali di sana ada jawabnya

Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita

Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa

Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita

Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang

Sumber: LyricFind
Penulis lagu: Ebiet G. Ade

Dalam lirik lagu ini, berdasarkan pada pendekatan pragmatik yang diperoleh pengarang lagu mengingatkan kita agar membenahi diri, menjadi pribadi yang menghargai, menghormati dan mencintai karya alam yang Tuhan berikan. Keindahan alam yang tiada taranya kini dirusak oleh manusia, sehingga bencana alam seperti banjir kerap melanda negeri kita. Ketika banjir datang semua berteriak agar pemerintah ikut bertindak. Tapi bagaimanakah peran kita masing-masing? Pedulikah kita untuk menjaga kebersihan, pedulikah kita membuang puntung rokok, dan bungkusan makanan atau kertas yang kita anggap sampah sesuai pada tempatnya yang sebenarnya. Masih banyak lagi praktek ketidakpedulian terhadap lingkungan dalam hidup setiap hari. Itu merupakan hal-hal kecil tapi sangat mempengaruhi kepentingan umum dan kehidupan kita.
Kekayaan alam lainnya yang megah dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang hanya mencari keuntungan dan kekayaan. Mereka tak memperhitungkan lingkungan alam yang akhirnya menjadi rusak. Demi kepuasan bisnis dan usaha serta mengejar kekayaan, mereka tak peduli bahwa perbuatan yang dibuat sangat bertentangan dengan nila-nilai kebenaran dan menganggap itu bukan dosa. Sehingga Ebiet pun mengatakan bahwa "Manusia bangga dengan dosa-dosa." Kita bisa bertanya apakah yang dapat saya lakukan untuk mencintai lingkungan alam kita? Tak perlu jauh untuk mencari dimanakah itu, karena alam dan keindahan sangat dekat dengan kita. Keindahan alam dan lingkungan bisa kita ciptakan di rumah kita, di tempat kost dan di kampus kita yang setiap hari menjadi tempat kita bernaung.

Titip Rindu Buat Ayah
Ebiet G. Ade

Di matamu masih tersimpanSelaksa peristiwa

Benturan dan hempasanTerpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelahKeringat mengucur deras

Namun kau tetap tabah, hm-hm
Meski nafasmu kadang tersengal

Memikul beban yang makin sarat

Kau tetap bertahan
Engkau telah mengerti Hitam dan merah jalan ini

Keriput tulang pipimuGambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar Legam terbakar matahari

Kini kurus dan terbungkuk, hm-hm
Namun semangat tak pernah pudar

Meski langkahmu kadang gemetar

Kau tetap setia
Ayah, dalam hening sepi kurindu

Untuk menuai padi milik kita

Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan

Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Engkau telah mengertiHitam dan merah jalan ini

Keriput tulang pipimuGambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar Legam terbakar matahari

Kini kurus dan terbungkuk, hm-hm
Namun semangat tak pernah pudar

Meski langkahmu kadang gemetar

Kau tetap setia

Sumber: Musixmatch
Penulis lagu: Ebiet G Ade

Dalam lirik lagu ini, berdasarkan pada pendekatan pragmatik yang diperoleh, pengarang lagu mengungkapkan kerinduannya kepada sang ayah. Dan banyak juga pesan yang disampaikan oleh pengarang pada lirik lagu ini yaitu : ayah merupakan sosok luar biasa dalam kehidupan, sosok ayah selalu ada dalam ruang hati terdalam anak, ayah selalu tabah dalam memperjuangkan hak dan menjalankan kewajibannya untuk keluarga, ayah tidak pernah mengeluh selalu berjuang untuk yang terbaik bagi keluarga, rasa sabar sang ayah dalam menjalani kewajibannya patut dijadikan suri tauladan , beban yang diterima tidak pernah menjadi halangan bagi sang ayah, ayah akan selalu mencintai istri dan anak-anaknya tanpa mengenal usia. Oleh karena itu, perjuangan yang dilakukan oleh sang ayah harus dihargai oleh anaknya dengan berusaha terus berbakti pada kedua orang tuanya.

Elegi Esok Pagi
Ebiet G. Ade

Ijinkanlah kukecup keningmu

Bukan hanya ada di dalam angan

Esok pagi, kau buka jendela'

Kan kau dapati seikat kembang merah
Engkau tahu, aku mulai bosan

Bercumbu dengan bayang-bayang

Bantulah aku temukan diri

Menyambut pagi, membuang sepi
Ijinkanlah aku kenang

Sejenak perjalanan Ho ho ho

Dan biarkan 'ku mengerti

Apa yang tersimpan di matamu Ho ho
Barangkali di tengah telaga

Ada tersisa butiran cinta

Dan semoga kerinduan ini

Bukan jadi mimpi di atas mimpi
Ijinkanlah aku rindu

Pada hitam rambutmu Ho ho ho

Dan biarkan 'ku bernyanyi

Demi hati yang risau ini Ho ho
Barangkali di tengah telaga

Ada tersisa butiran cinta

Dan semoga kerinduan ini

Bukan jadi mimpi di atas mimpi

Sumber: Musixmatch
Penulis lagu: Ebiet G Ade

Dalam lirik lagu ini, berdasarkan pada pendekatan pragmatik yang diperoleh, pengarang lagu sedang menceritakan kisahnya di masa muda. Dia bercerita, saat itu dia menaruh hati kepada seorang gadis. Seperti anak muda pada umumnya, Ebiet pun mencoba untuk bisa mencuri perhatian dari sang gadis idaman itu. Menghadiahkan bunga, adalah cara yang dilakukan Ebiet. Hal tersebut tergambar dalam baris lirik 'Esok pagi kau buka jendela. Kan kau dapati seikat kembang merah.' "Saya mengirim bunga dengan harapan nanti bunga ini punya makna. Apa yang saya harapkan, alhamdulillah jadi kenyataan. Perempuan itu adalah yang sekarang jadi istri saya," jelas dia. Peristiwa dan kejadian di sekitar sang maestro pun, tidak luput dari perhatiannya. Nasihat Pengemis Untuk Istri, adalah salah satu lagu yang terinspirasi dari apa yang dilihatnya "Saat itu ada seorang pengemis. Ketika dia kesusahan, di sudut lain, tidak jauh dari tempat dia, terlihat orang-orang sedang bersenang-senang," kata dia.

Menjaring Matahari
Ebiet G. Ade

Kabut, sengajakah engkau mewakili pikiranku?

Pekat, hitam berarak menyelimuti matahari

Aku dan semua yang ada di sekelilingku

Merangkak menggapai dalam gelap
Mendung, benarkah pertanda akan segera turun hujan?

Deras, agar semua basah yang ada di muka bumi

Siramilah juga jiwa kami semua

Yang tengah dirundung kegalauan
Roda zaman menggilas kita

Terseret tertatih-tatih

Sungguh hidup terus diburu

Berpacu dengan waktu

Tak ada yang dapat menolong

Selain yang di sana

Tak ada yang dapat membantu

Selain yang di sana

Dialah Tuhan Dialah Tuhan
Roda zaman menggilas kita

Terseret tertatih-tatih

Sungguh hidup terus diburu

Berpacu dengan waktu

Tak ada yang dapat menolong

Selain yang di sana

Tak ada yang dapat membantu

Selain yang di sana

Dialah Tuhan Dialah Tuhan

Oh-ho-ho-o ...TuhanOh-ho-ho-o ...

Hmm-hmm-hmm ...

TuhanOh-ho-ho-o ...TuhanOh-ho-ho-o ...

Sumber: Musixmatch
Penulis lagu: Ebiet G Ade
Dalam lirik lagu ini, berdasarkan pada pendekatan pragmatik yang diperoleh, pengarang lagu mengingatkan pada kita betapa kita memerlukan Tuhan disetiap lika-liku kehidupan kita. Dengerin Menjaring Matahari  sambil merenungkan betapa ketidakberdayaan kita sebagai manusia dengan rasa sombong yang dipunya, mampu melakukan apapun padahal tanpa Tuhan kita gak ada apa-apanya.

Untuk Kita Renungkan
Ebiet G. Ade

Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih

Suci lahir dan di dalam batin

Tengoklah ke dalam sebelum bicara

Singkirkan debu yang masih melekat Ho-oh, 

singkirkan debu yang masih melekat
Du-du-du-du-duDu-du-du-du, oh Oh, oh, oh-oh
Anugerah dan bencana adalah kehendak-Nya

Kita mesti tabah menjalani

Hanya cambuk kecil, agar kita sadar

Adalah Dia di atas segalanya

Ho-oh, adalah Dia di atas segalanya
Anak menjerit-jerit

Asap panas membakar

Lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman

Hanya satu isyarat

Bahwa kita mesti banyak berbenah
Memang bila kita kaji lebih jauh

Dalam kekalutan masih banyak tangan

Yang tega berbuat nista, ho-ho
Tuhan pasti telah memperhitungkan

Amal dan dosa yang kita perbuat

Ke manakah lagi kita 'kan sembunyi?

Hanya kepada-Nya kita kembali

Tak ada yang bakal bisa menjawab

Mari hanya runduk sujud pada-Nya
Du-du-du-du-duDu-du-du-du, ohOh, oh, oh-oh
Du-du-du-du-duDu-du-du-du, ohOh, oh, oh-oh
Kita mesti berjuang memerangi diri

Bercermin dan banyaklah bercermin

Tuhan ada di sini, di dalam jiwa ini

Berusahalah agar Dia tersenyum Ho-oh, 

berusahalah agar Dia tersenyum
Du-du-du-du-duDu-du-du-du, ohOh, oh, oh-oh
Du-du-du-du-duDu-du-du-du, oh

Sumber: Musixmatch
Penulis lagu: Ebiet G Ade
Dalam lirik lagu ini, berdasarkan pada pendekatan pragmatik yang diperoleh, pengarang lagu menyampaikan bahwa hidup ini penuh dengan kekotoran yang disebabkan oleh tangan manusia, dengan merusak dan mengabaikan semua perintah Tuhan dan manusia yang serakah ingin selalu menang sendiri dengan sifat keedoisannya masing-masing yang seakan-akan tidak mau melihat apa yang terjadi pada sesamanya. Pengarang juga menggambarkan peristiwa atau keadaan yang terjadi disekitar kita, berupa anugrah, bencana. Pesan yang sangat ingin diasampaikan oleh pengarang adalah, segala sesuatu yang terjadi ada pada genggamanNYA.

Penutup
Demikian makalah tentang lagu karya Ebit G Ade berdasarkan pada pendekatan pragmatik, tentunya banyak sekali pesan yang disampaikan oleh Ebit G. Ade kepada para penikmatnya. Dengan hasil karya sastra berupa lirik lagu ini, beliau menjadi maestro yang sangat terkenal mulai dari zamannya hingga saat sekarang ini. Tidak seperti band atau vokalis yang hanya hits atau terkenal pada masanya saja kemudian terlupakan seiring dengan berjalannya waktu.
Tiada gading yang tak retak, demikian kiranya istilah yang sesuai untuk makalah ini. Tentunya makalh ini masih sangat jauh dai kata sempurna, oleh karena itu masukan dan tanggapan sangat kami harapkan agar karya ilmiah kami kedepannya dapat terus menjadi lebih baik lagi.


Referensi
Lirik lagu Indonesia. 2010. Di http://liriklaguindonesia.net/ (diakses pada tanggal 30 Desember 2021)
Tarigan, Henry. 1986. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.
Yswan. 2009. Di http://yswan.staff.uns.ac.id/2009/04/08/pragmatik/ (diakses pada tanggal 1   Januari 2022)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun