Mohon tunggu...
Faris Naufal
Faris Naufal Mohon Tunggu... -

pecinta filsafat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Habis Cara

19 Februari 2014   04:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:41 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku ingin merangkaikanmu sebait puisi

bersama diksinya hatimu terisi

tapi aku sedang tak bisa

jemariku rapuh, sukar jentikkan kata

aku ingin melukiskanmu sebuah potret

yang dengan memandangnya, jiwamu menyiluet

tapi lagi-lagi aku tak bisa

kanvasku lusuh, lama tak kubasuh

aku ingin melantunkanmu irama lagu

yang dengan piano, nadaku sentuh kalbumu

tetapi aku tak kuasa

kavier ku tak lagi bernada

aku ingin mengetuk hatimu dengan raga peraga

namun.. mau bagaimana

dengan bersungguh pun kau tak jua luluh

apalagi jika aku berpura-pura

cilegon, 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun