Hal ini diduga walaupun makanan tersedia cukup untuk burayak, tetapi dengan diberikannya pakan untuk induk berupa larva chironomus, burayak yang kondisinya masih lemah terganggu dengan adanya Gerakan induk yang begitu gesit saat menangkap pakan chironomus dan menyebabkan burayak stress yang akhirnya mati.
Perlakuan B, induk diambil setelah burayak berumur tiga hari. Pada fase ini induk cupang jantan mempunyai sifat melindungi anak-anaknya (Anonim, 2001), sehingga saat beberapa telur berjatuhan kedasar akuarium dengan gesitnya si induk jantan mengambilnya Kembali dengan mulutnya dan diletakkan Kembali dipermukaan busa (shobu).Â
Disamping itu saat telur menetas,beberapa burayak berjatuhan kedasar akuarium, dengan adanya induk, burayak dapat diletakkan Kembali dipermukaan busa.
Selain itu, induk belum diberi pakan chironomus.Kondisi seperti ini membuat burayak tidak mengalami stress, dan saat induk diambil, burayak berumur tiga hari dan bersamaan waktunya dengan pemberian pakan pertamakali. Hal ini menyebabkan kelangsungan hidup benih pada perlakuan B lebih tinggi.
Hasil survai dan wawancara langsung dengan petani sebelum dilakukan penjualan  menunjukkan bahwa kelangsungan hidup rata-rata benih ikan cupang pada umur 1,5 bulan adalah 30-60 persen atau rata-rata 45,0 persen.Sedangkan setelah dilakukan pengkajian menunjukkan bahwa kelangsungan hidup rata-rata pada benih umur 1,5 bulan mencapai 82,8 persen.
Beberapa factor yang menyebabkan rendahnya tingkat kelangsungan hidup benih sebelum penjualan adalah  pemberian persentase jasa dan pakan diduga lebih sedikit karena cara masyarakat memperoleh jasa pakan sebelum penjualan dengan mencari dari selokan-selokan yang tergenang atau perairan umum lainnya.Â
Hal iniyang menyebabkan tersedianya pakan tergantung pada alam, yang apabila musim hujan mengakibatkan jasa pakan berupa moinasp.,daphniadan larva chironomus jumlahnya berkurang atau tidak tersedia secara terus menerus.
Selain itu pada induk,telur dan benih tidak diberi disinfektan berupa garam atau kalium permanganat.Hal ini menyebabkan mudah terserang penyakityang disebabkan oleh parasite dan bakteri yang mengakibatkan kematian.
Hasil pengamatan kualitas air selama pengkajian menunjukkan kadar oksigen 5,6-6,8 ppm, temperature 25,5-33,0 0C dan pH 6,5-7,0.Parameter kualitas air tersebut masih dalam nilai yang aman dan dapat ditolerir oleh ikan cupang (Boyd, 1981).
Analisis Usaha Pembenihan Ikan Hias Cupang
Analisis usaha pembenihan ikan hias cupang dapat dilihat pada Tabel 4. yang dihitung dari sembilan pasang induk dengan pemeliharaan selama 1,5 bulan. Hasil pengamatan dari sepasang induk rata-rata menghasilkan benih 400 ekor terdiri dari 60 persen jantan dan betina 40 persen.