Bagian ini sebenarnya yang menjadi titik berat kritik yang hendak disampaikan penulis dalam bukunya. Kisah tanggapan orang dewasa terhadap gambar si pengemudi pesawat sejak kecil merupakan gambaran betapa rumitnya pemikiran orang dewasa. Mereka selalu butuh penjelasan akan sesuatu. Oleh sebab itu, ketika ditanya bagaimana bisa Petit Prince tiba-tiba muncul di gurun, si Kakek menjawab, "alasan Petit Prince meminta digambarkan seekor domba tidaklah cukup untuk menjawab pertanyaan orang dewasa mengenai keberadaannya di gurun pasir." Â Padahal, menjadi dewasa tidak mesti melupakan cara berpikir saat masa kecil (Grandir, ce n'est pas d'oublier). Jika kita ingat, anak kecil selalu memperhatikan hal-hal yang esensial, seperti "di mana Tuhan? Bagaimana anak dilahirkan? dan pemikiran imajinatif lainnya. Tentunya kalau kita sadari pemikiran semacam itu juga sering ditanyakan oleh para filsuf. Adapun orang dewasa selalu sibuk dengan angka-angka. Bagaimana pun, usia tentu saja akan selalu bertambah tua, tetapi jiwa (usia mental) harus tetap muda agar terlepas dari jenuhnya rutinitas dari kehidupan yang monoton.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H