Namun, kebijakan tersebut akhirnya direvisi setelah adanya negosiasi panjang antara Presiden FIFA, Gianni Infantino; Budweiser; dan Eksekutif Komite Tertinggi Qatar. Meskipun demikian, Budweiser akan tetap diizinkan menjual bir beralkohol di zona FIFA FAN Fest di pusat Kota Doha. Penjualan juga bisa dilakukan di tempat hiburan yang sudah ditentukan.
Larangan penjualan alkohol di stadion mendapat banyak protes dari penggemar sepakbola yang datang langsung ke Qatar. Penggemar asal Ekuador bahkan ramai-ramai berseru "Kami ingin bir" saat menonton laga timnas kesayangan mereka melawan tim tuan rumah Qatar. (sumber: cnbcindonesia.com)
3. Isu pelanggaran HAM pekerja migran
Sejumlah media juga melaporkan perlakuan tidak manusiawi terhadap ribuan pekerja migran yang membangun infrastruktur untuk Piala Dunia. Laporan CNN menyebut bahwa seorang pekerja migran asal Nepal dengan nama samaran Kamal belum mendapatkan bonus yang dijanjikan dan bahkan dijebloskan ke penjara untuk alasan yang tidak jelas.
"Saya tidak diberitahu mengapa saya ditangkap. Orang-orang hanya berdiri di sana ... ada yang berjalan dengan belanjaan mereka, ada yang hanya duduk di sana sambil merokok ... saya ditangkap tanpa tahu apa yang terjadi," kata dia.
Meski demikian, otoritas Qatar sendiri membantah laporan tersebut.
Seorang pejabat pemerintah Qatar mengatakan kepada CNN dalam sebuah pernyataan: "Setiap klaim bahwa pekerja dipenjara atau dideportasi tanpa penjelasan itu tidak benar. Tindakan hanya diambil dalam kasus yang sangat spesifik, misalnya jika seseorang berpartisipasi dalam kekerasan."
Sementara itu, The Guardian melaporkan tahun lalu bahwa 6.500 pekerja migran Asia Selatan telah meninggal di Qatar sejak negara itu dipastikan menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 2010, sebagian besar terlibat dalam pekerjaan bergaji rendah dan berbahaya, yang sering dilakukan dalam suhu yang sangat panas.(sumber: cnbcindonesia.com)
Sejumlah media juga melaporkan perlakuan tidak manusiawi terhadap ribuan pekerja migran yang membangun infrastruktur untuk Piala Dunia. Laporan CNN menyebut bahwa seorang pekerja migran asal Nepal dengan nama samaran Kamal belum mendapatkan bonus yang dijanjikan dan bahkan dijebloskan ke penjara untuk alasan yang tidak jelas.
"Saya tidak diberitahu mengapa saya ditangkap. Orang-orang hanya berdiri di sana ... ada yang berjalan dengan belanjaan mereka, ada yang hanya duduk di sana sambil merokok ... saya ditangkap tanpa tahu apa yang terjadi," kata dia.
Meski demikian, otoritas Qatar sendiri membantah laporan tersebut.