Mohon tunggu...
Fariq Kholwatallaili
Fariq Kholwatallaili Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nama : FARIQ KHOLWATALLAILI/NIM : 43222010051/Program Studi : AKUNTANSI S1/Fakultas Ekonomi dan Bisnis/Mata Kuliah : PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB/Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M. Si.Ak/UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

TB 2 - Diskursus Gaya Kepemimpinan Ki Ageng Suryomentaram pada Upaya Pencegahan Korupsi

12 November 2023   08:50 Diperbarui: 15 Desember 2023   10:35 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar pribadi (Fariq Kholwatallaili)

Nilai-nilai seperti integritas, keteladanan, keberanian moral, dan pelayanan kepada masyarakat adalah beberapa elemen kunci yang dapat diterapkan dalam konteks modern. Integritas mengacu pada konsistensi tindakan dengan nilai-nilai yang dipegang dan merupakan fondasi bagi kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga pemerintahan. Keteladanan dari pemimpin dapat memotivasi dan menggerakkan pegawai negeri dan masyarakat untuk mengikuti jejak yang sama. Keberanian moral adalah keberanian untuk melakukan tindakan yang benar, meskipun tidak populer atau berisiko bagi diri sendiri. Sementara itu, pelayanan kepada masyarakat menegaskan bahwa tujuan utama kepemimpinan adalah kesejahteraan kolektif, bukan keuntungan individu atau kelompok tertentu.

Dalam praktiknya, nilai-nilai kepemimpinan tradisional dapat diadaptasi ke dalam berbagai aspek pemerintahan modern. Contohnya, integritas dapat diterapkan melalui kebijakan yang memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengambilan keputusan serta pengelolaan keuangan publik. Keteladanan dapat diwujudkan melalui pengembangan kode etik bagi pejabat publik yang menuntun perilaku dan keputusan mereka. Keberanian moral dapat diintegrasikan dengan sistem yang mendukung pelaporan dan penanganan tindakan korupsi tanpa takut akan balasan. Pelayanan kepada masyarakat dapat diperkuat dengan partisipasi publik dalam pengawasan dan evaluasi kinerja pemerintah.

Pendidikan dan pelatihan juga menjadi kunci dalam mengaplikasikan nilai-nilai ini. Pendidikan civics yang kuat di sekolah dan universitas dapat mempersiapkan generasi muda untuk memahami dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika publik. Pelatihan untuk pejabat dan pegawai negeri dapat menekankan pada pengembangan keterampilan yang berorientasi pada pelayanan publik dan pencegahan korupsi, serta memperkuat kemampuan mereka dalam pengambilan keputusan etis.

Selanjutnya, untuk mengadaptasi nilai-nilai kepemimpinan tradisional ke dalam konteks modern, diperlukan juga sebuah pendekatan yang inovatif. Teknologi informasi, misalnya, dapat digunakan untuk meningkatkan transparansi dengan memudahkan akses publik terhadap informasi pemerintahan. Sistem e-government yang efisien tidak hanya mempermudah pelayanan publik tetapi juga meminimalisir ruang bagi praktik korupsi.

Namun, aplikasi nilai-nilai tradisional juga menghadapi tantangan, terutama dalam mengubah mindset dan budaya organisasi yang sudah terbiasa dengan praktik-praktik koruptif. Diperlukan komitmen kuat dari semua level kepemimpinan dan dukungan dari masyarakat untuk mewujudkan transformasi yang signifikan.

Dalam kesimpulan, relevansi dan aplikasi nilai-nilai kepemimpinan tradisional dalam konteks modern merupakan aspek yang vital dalam membangun tata kelola pemerintahan yang baik. Nilai-nilai ini memperkuat dasar etis dan meningkatkan efektivitas upaya pencegahan korupsi. Dengan mengadopsi pendekatan yang menyeluruh dan kontekstual, nilai-nilai kepemimpinan yang berakar pada tradisi dapat menjadi katalisator bagi pembangunan nasional yang berkelanjutan dan integritas institusional.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari diskursus ini menegaskan bahwa gaya kepemimpinan Ki Ageng Suryomentaram dan nilai-nilai yang dijunjungnya tetap relevan dan vital dalam konteks pencegahan korupsi modern. Di era di mana tantangan korupsi semakin kompleks dan merajalela, mengadopsi prinsip-prinsip kepemimpinan yang berlandaskan pada etika, integritas, dan pelayanan publik menjadi kebutuhan yang mendesak. Filosofi kepemimpinan Ki Ageng yang menekankan pada harmoni, kesederhanaan, dan pengendalian diri menawarkan panduan berharga dalam membangun tata kelola yang baik dan bersih dari korupsi.

Penerapan nilai-nilai tradisional dalam tata kelola pemerintahan modern, seperti transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat, merupakan langkah konkret dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip ini. Hal ini menuntut pemimpin untuk bertindak tidak hanya sebagai pengambil keputusan, tetapi juga sebagai pelayan masyarakat yang mampu menampilkan integritas dan keteladanan dalam setiap tindakan.

Kepemimpinan yang etis dan pengembangan sistem yang memfasilitasi pengawasan dan pertanggungjawaban publik menjadi kunci dalam mencegah korupsi. Kepemimpinan etis yang berkomitmen pada nilai-nilai moral dan keberanian untuk melakukan tindakan yang benar, meskipun tidak populer atau berisiko, adalah esensi dari pencegahan korupsi. Pemimpin harus mempromosikan budaya anti-korupsi, mendukung pelaporan dan penanganan kasus korupsi, dan memastikan lembaga anti-korupsi beroperasi dengan efektif dan independen.

Pendidikan dan pelatihan merupakan aspek penting lainnya dalam menginternalisasi nilai-nilai kepemimpinan tradisional. Sistem pendidikan yang mengintegrasikan kurikulum tentang etika dan anti-korupsi membantu membentuk fondasi bagi generasi penerus untuk menghargai dan menjunjung tinggi integritas. Pelatihan berkelanjutan bagi pejabat pemerintahan juga penting untuk memperkuat kapasitas mereka dalam mengambil keputusan etis dan memimpin dengan teladan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun