Mohon tunggu...
Fariha Nuraini
Fariha Nuraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Pendidikan Ekonomi-Universitas Negeri Malang

Is trying to achieve 12 goals in my life

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengabdian di Lingkungan Panti Asuhan Nurul Falah Blitar sebagai Implementasi Sila Kedua Pancasila

28 Mei 2021   16:20 Diperbarui: 28 Mei 2021   16:34 1163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 7. Dokumentasi Foto Bersama dan Penutupan Acara Bersama Anak-anak Panti. (dok. Pribadi)

Fariha Nuraini

Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi, Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang

e-mail: fariha.nuraini.1904316@students.um.ac.id

Abstrak: Pengabdian masyarakat merupakan aktivitas yang dilakukan oleh civitas academica yang menginterpretasikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi guna menumbuhkan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Kepedulian sesama termasuk kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian di masyarakat. Pengabdian kepedulian antar sesama di lingkungan Panti Asuhan Nurul Falah Blitar menjadi bentuk implementasi sila kedua Pancasila. Nilai kemanusiaan yang tertanam pada sila kedua pancasila harus dijunjung tinggi karena rakyat Indonesia terdiri dari beragama latar belakang keadaan, suku, ras, dan agama.

Kata Kunci: Pengabdian masyarakat, Panti Asuhan Nurul Falah, sila kedua Pancasila.

Abstract: Community service is an activity carried out by the academic community who interpret Science and Technology to foster community welfare and educate the nation's life. Concern for fellow groups of activities carried out in community service. Caring service among fellow environment at the Nurul Falah Blitar Orphanage is a form of implementation of the second principle of Pancasila. Human values that are embedded in the second principle of Pancasila must be upheld because Indonesia consists of a background of circumstances, ethnicity, race, and religion.

Keywords: Community service, Nurul Falah Orphanage, the second principle of Pancasila.

 

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Manusia diciptakan dengan takdir dan nasib mereka masing-masing. Tidak semua nasib yang diterima manusia baik. Tuhan memberikan keseimbangan dan tuntunan bagi manusia lain yang beruntung untuk mengulurkan tangan dan kepedulian terhadap sesama agar bangkit dari keterpurukan. Senyum dan kebahagiaan yang terukir di anak-anak panti Nurul Falah Blitar ini menjadi wujud kepedulian sesama. Tepat di tengah-tengah pemulihan Covid-19 dan bulan ramadhan, pengabdian yang dilakukan bertujuan untuk memberikan semangat berpuasa di tengah pemulihan pandemi dan keceriaan bersama dengan pendidikan interaktif.

Manusia pada hakikatnya sebagai makhluk sosial tentu tidak bisa menjalani kehidupannya seorang diri. Segala bentuk kebudayaan, tatanan hidup, serta sistem kemasyarakatan tercipta dari adanya interaksi dan benturan kepentingan antara manusia yang satu dan lainnya[1]. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat mengerahkan kekuatannya sendiri namun membutuhkan manusia lain dalam hal saling menghormati, mengasihi, serta peduli terhadap lingkungan di sekitarnya. Peduli terhadap lingkungan sekitarnya disebut sebagai peduli sosial, yang berarti sikap dan tindakan untuk selalu memberi bantuan terhadap orang lain maupun sesama yang membutuhkan atau kurang beruntung[2].

Kepedulian sesama adalah bagian dari nilai kemanusiaan sila kedua Pancasila. Kemanusiaan haruslah dijunjung tinggi dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini diperkuat dalam Pasal 27 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi “Segala warga negara bersamaaan keududukannya dalam hukum dan pemerintahan, dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan dengan tidak ada kecualinya”[3]. 

Pada pasal tersebut bermakna bahwa negara menjamin persamaan kedudukan bagi seluruh rakyat Indonesia baik di bidang hukum dan pemerintahan. Nilai kemanusiaan menjadi esensi bentuk keragaman rakyat Indonesia yang berbeda-beda baik suku, agama, ras, dan golongan. Sila kedua juga berarti menghargai dan menghormati antar sesama serta menjunjung tinggi persamaan derajat.

Perilaku berbuat baik yang diwujudkan dalam bentuk kepedulian sesama adalah bagian dari pengabdian di lingkungan masyarakat. Selain itu, dengan menumbuhkan rasa peduli maka manusia menjadi tahu makna dari rasa iba dan empati. Sebagai seorang mahasiswa atau calon sarjana profesional hendaknya memprioritaskan belajar untuk iba dan berempati kepada rakyat kecil atau antar sesama yang kurang beruntung. Salah satu wujud empati nilai kemanusiaan yang dapat ditunjukkan adalah dengan peduli terhadap anak-anak panti asuhan.

Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh 9 mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang yang bernama Citra Adinda Amalia, Dela Okta Prasustyani, Dela Revi, Delia Lupita Adi, Dhita Aulia Rahmayanti, Dicky Eka Suwendra, Eriza Shintara, Fariha Nuraini, dan Fika Ayu Febrianti di lingkungan Panti Asuhan Nurul Falah Blitar merupakan bentuk kepedulian kelompok mahasiswa terhadap sesama yang membutuhkan. Kegiatan kelompok mahasiswa dalam memberikan pendidikan interaktif melalui games dan menonton film edukasi diharapkan memberi sedikit keceriaan dan kebahagian bagi anak-anak panti. Selain itu, adanya pengabdian yang kelompok mahasiswa lakukan mampu memberikan refleksi untuk terus bersyukur terhadap apa yang Tuhan berikan.

b. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari diadakannya kegiatan pengabdian di lingkungan Panti Asuhan Nurul Falah Blitar ini terbagi menjadi tiga yakni, bagi mahasiswa, bagi pihak panti, dan bagi anak-anak panti. Tujuan kegiatan tersebut bagi mahasiswa adalah untuk melatih kepekaan dan kepedulian terhadap sesama. Tujuan bagi pihak panti adalah memberikan bantuan yang nantinya berguna sebagai tali asih dan tanda kepedulian. Sedangkan tujuan ketiga adalah membagi dan memberikan keceriaan secara psikologis bagi anak-anak panti.

BAHAN DAN METODE

a. Sasaran 

  • Sasaran program pengabdian ini adalah 30 anak Panti Asuhan Nurul Falah, Slorok, Blitar.

b. Media  

  • Metode yang dilakukan dalam program pengabdian di Panti Asuhan Nurul Falah ini adalah dengan melakukan sharing dan pemberian pendidikan interaktif melalui mini games dan “nobar (nonton bareng)” film edukasi. Selain itu, kelompok mahasiswa juga bekerja sama dengan pihak pengelola Panti Asuhan Nurul Falah dalam pemberian sumbangan sebagai tali asih kepada panti.

c. Waktu kegiatan

  • Pelaksanaan kegiatan pengabdian di lingkungan Panti Asuhan Nurul Falah Slorok, Biltar ini dilakukan selama satu hari pada hari Sabtu, 17 April 2021. Pukul 10.00 WIB sampai 16.00 WIB.

d. Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan pengabdian yang kelompok mahasiswa rencanakan menyesuaikan dengan kondisi di bulan Ramadhan. Berikut di bawah ini tabel susunan acara beserta waktu pelaksanaannya.

No.Waktu PelaksanaanNama KegiatanKeterangan100.10-10.30Pembuka
(Perkenalan antara mahasiswa dengan anak-anak Panti Nurul Falah)210.30-11.30Sharing bersama anak-anak pantiMembantu adik panti belajar 311.30-13.00Istirahat
(Salat Dhuhur berjamaah dan tadarus Al-Qur’an)413.00-14.00Mini games dan “nobar” film edukasi
514.00-15.00Melanjutkan kegiatan mini games
615.00-15.30Foto Bersama dan Persiapan Penutupan
715.30-16.00Penutup dan Pisah Kenal dengan Pengurus Panti

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Struktur Pengurus Panti Asuhan Nurul Falah Slorok Blitar. (dok. Pribadi)

Panti Asuhan Nurul Falah didirikan pada tahun 2002 namun, baru diresmikan tahun 2004 dan berjalan hingga saat ini. Pencetus berdirinya Panti Asuhan Nurul Falah Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar ini dari pemikiran pemuda-pemuda desa setempat. Beliau adalah Bapak Imam Sulkhan beserta rekan-rekan beliau yang melihat kondisi kesadaran pendidikan daerah sekitar cukup rendah dan tingginya angka putus sekolah. Dengan diiringi tekad kuat dan semangat, sekumpulan pemuda tersebut berkoordinasi dengan pihak kepala desa. 

Pada akhirnya, sekelompok pemuda bersama dengan Bapak Imam Sulkhan tersebut mendapatkan tempat yakni di rumah Bapak Shomiran untuk menampung sementara anak-anak putus sekolah. Di tempat tersebut para pemuda mengadakan kegiatan belajar bersama dan mengaji Al-Qur’an. Seiring berjalannya waktu semakin banyak informan yang mengkonfirmasi anak-anak putus sekolah dengan kondisi keluarga kekurangan, yatim, piatu, dan terlantar untuk bisa ditampung. Berangkat dari hal ini, para pemuda tersebut berjibaku mencari donatur dari instansi, tokoh masyarakat, dan jalur tertentu lainnya. Hingga pada akhirnya, mereka mendapatkan tanah wakaf dan biaya pembangunan untuk menampung anak-anak putus sekolah secara nyaman dan tidak perlu menumpang di rumah orang lain lagi.

whatsapp-image-2021-05-08-at-21-23-32-60b097d7d541df0c9b3f4882.jpeg
whatsapp-image-2021-05-08-at-21-23-32-60b097d7d541df0c9b3f4882.jpeg

 Gambar 2. Profil Lembaga serta Visi dan Misi Panti Asuhan Nurul Falah Slorok Blitar. (dok. Pribadi) 

Berdasarkan gambar di atas menunjukkan visi dan misi dari Panti Asuhan Nurul Falah. Berikut merupakan visi dari Panti Asuhan Nurul Falah “Terwujudnya sebuah lembaga sosial yang mampu memberikan pelayanan masyarakat secara profesional dalam meningkatkan sumber daya insan mulia dan kaderisasi ummat guna menatap masa depan dengan bekal IMTAQ DAN IPTEK. Misi dari Panti Asuhan Nurul Falah adalah sebagai berikut. 1) Mengasuh dan mendidik anak Yatim/Piatu dan dhu'afa agar menjadi insan yang mandiri, terampil, berdaya guna, berbudi luhur dan beraqidah islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. 2) Membina anak menjadi sehat jasmani dan sehat rohani. 3) Menyiapkan kemandirian anak asuh untuk dapat menyesuaikan dengan tuntutan zaman melalui skill dan kemandirian sosial. 4) Turut serta membantu program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dan keterbelakangan secara merata baik kota maupun luar kota Blitar. 5) Melahirkan generasi rabbani yang berakhlak islami dan memiliki kecerdasan, kemampuan, dan keterampilan yang mumpuni sesuai bakat yang dimilikinya berbasis kewirausahaan.

whatsapp-image-2021-05-08-at-21-27-33-60b09864170d51631d4ba7e2.jpeg
whatsapp-image-2021-05-08-at-21-27-33-60b09864170d51631d4ba7e2.jpeg

 Gambar 3. Daftar Anak Asuh Asrama Panti Asuhan Nurul Falah Slorok Blitar. (dok. Pribadi)

Pada gambar 3 tersebut menunjukkan penghuni panti yang sejumlah 30 anak, dengan pembagian 19 anak asuh dalam asrama, dan 11 anak luar asrama. Pembagian ini disusun sesuai aturan dinas sosial melalui perizinan kesekretariatan legal dengan tidak berkutat dalam kepengasuhan internal asrama saja namun disesuaikan dengan kebutuhan latar belakang setiap problematika sosial anak asuh. 19 anak asuh dalam asrama berarti mukim atau tinggal di dan tidur di asrama. Sehingga mereka yang mukim di asrama mendapatkan hak asuh lebih, 100% mulai dari biaya sekolah, biaya hidup, pangan, dan pengembangan minat bakat. Namun dengan catatan menjalankan aturan tata tertib kegiatan panti asuhan. Sedangkan, bagi 11 anak luar asrama mendapatkan kepengasuhan terbatas seperti santunan, SPP sekolah serta pembagian sembako secara berkala. Tetapi untuk makan dan minum serta tidur ditanggung oleh keluarga tempat si Anak tinggal.

img-20210418-wa0011-60b099558ede482d0f322312.jpg
img-20210418-wa0011-60b099558ede482d0f322312.jpg

Gambar 4. Pembukaan Pelaksanaan Pengabdian di Panti Asuhan Nurul Falah. (dok. Pribadi)

Gambar 4 di atas menunjukkan kegiatan pembukaan dan perkenalan mahasiswa dengan anak-anak Panti Asuhan Nurul Falah Blitar. Dalam kegiatan pembukaan tersebut kelompok mahasiswa memperkenalkan anggota mahasiswa yang akan menemani kegiatan dan interaksi bersama anak-anak panti.

Gambar 5. Dokumentasi Pelaksanaan Sharing Bersama Anak-anak Panti. (dok. Pribadi)
Gambar 5. Dokumentasi Pelaksanaan Sharing Bersama Anak-anak Panti. (dok. Pribadi)
 

img-20210418-wa0014-60b09a4a8ede4866df75f3f2.jpg
img-20210418-wa0014-60b09a4a8ede4866df75f3f2.jpg
 

Gambar 5. Dokumentasi Pelaksanaan Sharing Bersama Anak-anak Panti. (dok. Pribadi)
Gambar 5. Dokumentasi Pelaksanaan Sharing Bersama Anak-anak Panti. (dok. Pribadi)
 

Gambar 5. Dokumentasi Pelaksanaan Sharing Bersama Anak-anak Panti. (dok. Pribadi)
Gambar 5. Dokumentasi Pelaksanaan Sharing Bersama Anak-anak Panti. (dok. Pribadi)
            Dari gambar dokumentasi di atas menunjukkan kegiatan sharing bersama-sama anak-anak Panti Asuhan Nurul Falah. Pada kegiatan ini sebelumnya terlebih dahulu dibagi 4 kelompok kecil yang berisikan 5-6 anak panti dan 2-3 pendamping dari mahasiswa. Hasil yang didapatkan selama melakukan kegiatan sharing ini memberikan manfaat bagi mahasiswa dan untuk anak-anak panti sekaligus. Dengan melakukan sharing mampu mengembangkan kepekaan terhadap lingkungan sosial, mensyukuri keadaan dan takdir yang telah Tuhan berikan, menumbuhkan sikap kepedulian antar sesama yang kurang beruntung, serta membagi keceriaan bagi anak-anak panti.  Pertanyaan umpan balik dari mahasiswa terkait latar belakang anak-anak panti juga mampu membangunkan kesadaran tentang betapa pentingnya berbakti kepada kedua orang tua selagi masih ada waktu.

Gambar 6. Dokumentasi Mini games dan Persiapan “Nobar” Bersama Anak Panti. (dok. Pribadi)
Gambar 6. Dokumentasi Mini games dan Persiapan “Nobar” Bersama Anak Panti. (dok. Pribadi)
Gambar 6. Dokumentasi Mini games dan Persiapan “Nobar” Bersama Anak Panti. (dok. Pribadi)
Gambar 6. Dokumentasi Mini games dan Persiapan “Nobar” Bersama Anak Panti. (dok. Pribadi)
            Gambar di atas menunjukkan kegiatan mini games dan persiapan “nobar” bersama anak Panti Asuhan Nurul Falah. Gambar kiri merupakan gambar kegiatan mini games. Mini games yang kelompok mahasiswa lakukan adalah “tebak kata baku (TEBAK KAKU)”. Dimana anak-anak panti menebak secara berkelompok yang terbagi atas kelompok A, B, C, dan D mengenai kata baku mana yang benar dan mana yang salah. Setiap kelompok berisikan 4-3 anak, masing-masing anggota kelompok bergantian menebak kata baku sesuai KBBI dan tidak diperkenankan untuk berdiskusi dengan anggota kelompok lain. Berikut di bawah ini instrumen dari mini games “TEBAK KAKU”.

Manakah yang benar menurut KBBI?1. Silahkan atau Silakan*2. Antri atau Antre*3. Sekedar atau Sekadar*4. Dimana atau Di mana*5. Aktifitas atau Aktivitas*6. Praktek atau Praktik*7. Analisa atauu Analisis*8. Nasehat atau Nasihat*9. Resiko atau Risiko*10. Perduli atau peduli*11. Jerigen atau Jeriken*12. Iduladha* atau idul adha13. Ketapel atau Katapel*14. Cokelat* atau Coklat15. Andal* atau Handal16. Atlet* atau Atlit17. Baterai* atau Batere18. Cabai* atau Cabe19. Cedera* atau Cidera20. Asas* atau AzasNote: tanda (*) berarti jawaban yang benar.

                Selain itu, untuk mini games kedua dilakukan sebagai penentuan final dengan hadiah atau doorproze menarik yang telah disediakan (Juara 1, Juara 2, Juara 3, dan Juara 4). Dalam mini games 1 ditentukan dua kelompok yang masuk ke permainan selanjutnya yakni kelompok B dan kelompok C. Peraturan dari mini games kedua yakni “GASPOT (Gaya Spontan)” yakni, dimana anak-anak yang ada di kelompok B dan C akan diuji kekompakan masing-masing anggotanya dalam mendeskripsikan sebuah kata dalam bentuk gaya secara spontan tanpa direncanakan. Kelompok B dan C bergantian untuk bermain GASPOT, setiap anggota kelompok nantinya harus mendeskripsikan dengan gaya dari sebuah kata, namun tidak diperkenankan untuk berdiskusi gaya apa yang nanti akan dipraktikkan. Berikut di bawah ini instrumen dari mini games GASPOT.

Pertanyaan untuk kelompok B adalah sebagai berikut.“Bagaimana Gaya dari Orang yang sedang Menyapu”“Bagaimana Gaya dari Orang yang sedang Mencuci”“Bagaimana Gaya dari Orang yang sedang Mendayung”“Bagaimana Gaya dari Orang yang sedang Membuka Pintu”“Bagaimana Gaya dari Orang yang sedang SelfiePertanyaan untuk kelompok C adalah sebagai berikut.“Bagaimana Gaya dari Orang yang sedang Menjemur Baju”“Bagaimana Gaya dari Orang yang sedang Berkendara”“Bagaimana Gaya dari Orang yang sedang Melamum”“Bagaimana Gaya dari Orang yang sedang Mencangkul”“Bagaimana Gaya dari Orang yang sedang Memancing”

            Setelah itu, didapatkan hasil jika kedua kelompok baik B dan C menghasilkan nilai seri. Untuk menentukan pemenangnya adalah dengan melakukan permainan tambahan yakni “TEGA (Tebak Gaya)” dimana ketentuannya salah satu anggota dari kelompok menirukan gaya yang diminta oleh mahasiswa pemimbing, dan anggota kelompok lain yang tidak mengetahui bertugas untuk menebak gaya apa yang sedang ditirukan oleh anggota yang ditunjuk. Pertanyaan untuk kelompok B adalah “Tirukan gaya hewan Cumi-cumi”, sedangkan untuk kelompok C adalah “Tirukan gaya hewan Jerapah”. Berdasarkan skor final kelompok C menempati posisi juara pertama dengan poin tertinggi dari keseluruhan games, kelompok B menjadi pemenang kedua, kelompok D menjadi pemenang juara ketiga, dan kelompok A menjadi pemenang juara keempat.

            Dari mini games yang dilakukan memberikan manfaat khususnya untuk melatih kebersamaan dan kekompakan anak-anak panti. Selain itu, mini games TEBAK KAKU atau tebak benar dan salah kata baku mampu melatih kemampuan bahasa serta strategi dari anak-anak panti. Kebermanfaatan yang dirasakan oleh mahasiswa adalah semangat dan antusiasme yang diperlihatkan anak-anak panti menyadarkan bahwa kebahagiaan dapat dirasakan dari hal yang kecil sekalipun.

            Gambar 6 sebelah kanan menunjukkan kegiatan “nobar” film edukasi bersama anak-anak panti. Terdapat dua film edukasi yang diberikan berjudul “Semut dan Gajah” serta “Kisah Kelinci yang Rakus”. Agar anak-anak panti semangat dalam menonton film pendek tersebut, maka di akhir pemutaran video nanti, anak-anak panti diminta untuk menjawab dua hingga tiga pertanyaan terkait video yang telah ditonton. Selain itu, kelompok mahaiswa juga menyediakan hadiah berupa permen dan snack yang dapat dibuka nanti setelah iftar demi menambah antusiasme dan menghilangkan rasa kantuk bagi anak-anak panti. Pertanyaan yang kelompok mahasiswa berikan juga terkait dengan pembelajaran di sekolah seperti “Siapakah tokoh utama dan tokoh lain dari kisah tersebut?”, “Bagaimana sifat dari tokoh utama kisah tersebut?”, serta “Apa amanat yang dapat dipetik dari kisah tersebut”.

            Dari kegiatan “nobar” film edukasi ini dapat menstimulus pemikiran anak-anak terkait dengan kisah edukasi yang disajikan. Selain itu, dengan memberikan video edukasi dan  bisa dongeng tersebut beserta pertanyaan yang diberikan mampu melatih daya ingat anak-anak. Bagi mahasiswa, dengan “nobar” tersebut dapat menyalurkan kepekaan dan semangat untuk mengajar dan mengedukasi anak-anak panti dimana hal ini berguna untuk mendidik siswa-siswi suatu saat nanti.

Gambar 7. Dokumentasi Foto Bersama dan Penutupan Acara Bersama Anak-anak Panti. (dok. Pribadi)
Gambar 7. Dokumentasi Foto Bersama dan Penutupan Acara Bersama Anak-anak Panti. (dok. Pribadi)
            Berdasarkan gambar di atas menunjukkan kegiatan foto bersama anak-anak Panti Asuhan Nurul Falah Blitar yang dilaksanakan sebagai acara penutup kegiatan pengabdian.

 

Gambar 8. Dokumentasi Pisah Kenal dan Pemberian Tali Asih Sumbangan kepada Pengurus Panti. (dok. Pribadi)
Gambar 8. Dokumentasi Pisah Kenal dan Pemberian Tali Asih Sumbangan kepada Pengurus Panti. (dok. Pribadi)
Gambar 8. Dokumentasi Pisah Kenal dan Pemberian Tali Asih Sumbangan kepada Pengurus Panti. (dok. Pribadi)
Gambar 8. Dokumentasi Pisah Kenal dan Pemberian Tali Asih Sumbangan kepada Pengurus Panti. (dok. Pribadi)
            Gambar di atas menunjukkan kegiatan terakhir kelompok mahasiswa di lingkungan Panti Asuhan Nurul Falah Blitar sebelum pulang ke daerahnya masing-masing. Gambar sebelah kiri menunjukkan prosesi pisah kenal kepada perwakilan pengurus panti. Sedangkan gambar sebelah kanan menunjukkan prosesi pemberian tali asih berupa sumbangan sembako dan juga buku-buku bekas terhadap pimpinan pengurus Panti Asuhan Nurul Falah Blitar.

            Kegiatan pengabdian masyarakat di lingkungan Panti Asuhan Nurul Falah Blitar memberikan banyak pembelajaran bagi kelompok mahasiswa. Melalui kegiatan kepedulian terhadap anak-anak panti diharapkan mampu memberikan pengalaman yang berharga bagi mereka. Kepeduliaan sesama yang dilakukan adalah interpretasi nilai “kemanusiaan yang adil dan beradab”. Kemanusiaan adalah manusia yang adil dan beradab, menjunjung tinggi keadilan dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan yang diciptakan melalui sikap saling meghargai, toleransi, dimana dalam perilaku sehari-hari didasarkan pada nilai-nilai moral untuk kepentingan bersama[1]. 

            Pemberian rasa empati atau rasa kasih sayang terhadap anak-anak yatim/piatu yang ada pada Panti Asuhan Nurul Falah di tengah bulan Ramadhan dan masa pemulihan pandemi Covid-19 adalah kontribusi nyata pengamalan sila ke-2 pancasila. Contoh implementasi lain dari sila ke-2 pancasila adalah sebagai berikut. Saling menghargai tanpa memandang perbedaan dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat martabat sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, saling tolong menolong ketika teman lain mengalami kesulitan, menghormati orang tua, menyayangi sesama, dan berbuat baik kepada tetangga, melakukan kegiatan kemanusiaan, tidak main hakim sendiri, serta tidak merasa diri paling benar, dan tidak suka permusuhan atau pertengkaran[2].

KESIMPULAN

Kegiatan pengabdian masyarakat di lingkungan Panti Asuhan Nurul Falah memberikan pengalaman yang bermakna bagi penulis. Kegiatan yang dilakukan bersama anak-anak panti dari sharing, salat berjama’ah dan taddarus Al-Qur’an, hingga mini games dan “nobar” memberikan kesan yang bermakna khususnya dalam melatih jiwa kepedulian sosial dan berempati terhadap sesama. Kepedulian sesama yang ditunjukkan adalah implikasi dari sila kedua Pancasila sekaligus menjadi jawaban hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan. Kegiatan pengabdian di Panti Asuhan Nurul Falah hanyalah sebagian kecil dari nilai kemanusiaan. 

Namun, diharapkan bakti kecil yang dilakukan ini mengurangi beban permasalahan bangsa yang lebih besar seperti intoleransi, konflik antar golongan, ketimpangan si kaya dan si miskin, kemiskinan, korupsi, kasus pemerasan, tindakan kekerasan baik secara horizontal maupun vertikal. Nilai-nilai kemanusiaan yang dilakukan terhadap anak-anak Panti Asuhan Nurul Falah ini diharapkan menjadi sarana dalam membangun perilaku terpuji khususnya bagi mahasiswa atau sarjana profesional.

UCAPAN TERIMA KASIH

            Ucapan terima kasih atas terlaksananya kegiatan pengabdian ini disampaikan kepada:

  • Dosen Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Ibu Seli Septiana Pratiwi S.Pd., M.Pd yang telah memberikan motivasi dalam terlaksananya kegiatan ini.
  • Kepala Pengurus Panti Asuhan Nurul Falah Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar Bapak Imam Sulkhan S.Pd.I yang telah mengizinkan dan menyetujui terlaksananya kegiatan pengabdian.
  • Pengurus Panti Asuhan Nurul Falah Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar yang turut membantu memperlancar terlaksananya kegiatan pengabdian.
  • Adik-adik Panti Asuhan Nurul Falah Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
  • Berbagai pihak yang membantu dalam terlaksananya kegiatan ini.

 

DAFTAR PUSTAKA

BPIP RI. 2021. Contoh Pengamalan Pancasila Sila Ke-2 di Kehidupan Sehari-Hari. BPIP:

Jakarta. (Online), (https://bpip.go.id/bpip/berita/990/487/contoh-pengamalan-pancasila-sila-ke-2-di-kehidupan-sehari-hari.html#:~:text=Contoh%20Pengamalan%20Sila%20ke%2D2%20dalam%20Kehidupan%20Sehari%2Dhari&text=Saling%20menghormati%20guru%20dan%20teman,dan%20berbuat%20baik%20kepada%20tetangga), diakses 10 Mei 2021.

Octavian, Wendy Anugrah. 2018. Urgensi Memahami dan Mengimlementasikan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari sebagai Sebuah Bangsa. Jurnal Bhinneka Tunggal Ika: Unibersitas Muhammadiyah Palembang, Vol. 5, No. 2, Hal. 126. (Online).            (https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jbti/article/view/7904), diakses 10 Mei 2021.

Putri, Vanya Karunia Mulia. 2021. Contoh Penerapan Sila Kedua Pancasila. (Online),       (https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/10/131339669/contoh-penerapan-sila kedua-pancasila?page=all), diakses 9 Mei 2021.

Tabi’in, Ahmad. 2017. Menumbuhkan Sikap Peduli pada Anak Interaksi Kegiatan Sosial. IJTIMAIYA: Journal of Social Science and Teaching, Vol. 1, No.1, Hal. 39-41. (Online), (https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Ijtimaia/article/view/3100), diakses 9 Mei 2021.

Catatan: Keseluruhan Isi Jurnal Merupakan Dokumen Pribadi Penulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun