Mohon tunggu...
Fariha Qonita Salma
Fariha Qonita Salma Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Seorang pelajar yang mendedikasikan dirinya bukan hanya sekedar menjadi pembelajar yang baik, tetapi bisa menuangkan aspirasinya sebagai wujud kepeduliannya terhadap masa depan anak bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjalanan Sebuah Penantian Besar

27 Desember 2023   13:50 Diperbarui: 28 Februari 2024   15:52 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kini semua perjuangannya terbayar sudah. Dengan segala keterbatasan yang ada. Kini bocah itu telah diterima dalam sebuah komunitas baris-berbaris, ia tak berpikir apapun. Ia hanya ingin belajar lebih dalam lagi tentang baris-berbaris. Memperbaiki jalannya, mematahkan lagi gerakannya, dan menyatukan feeling dengan pasukannya. 

Menjadi komunitas baris-berbaris tak menjadikannya mudah tuk masuk ke dalam pasukan perngibar bendera di sekolahnya. Ia harus gagal masuk di saat sedang menduduki bangku kedua dari seragam putih abu-abunya. 

Sedih, kecewa, marah adalah perasaan yang harus ia lalui. Tangisan keras sering kali terdengar, itu pun tak bisa merubah apapun. Menerima adalah jalan satu-satunya tuk melewati segalanya. 

Menyerah memang membutuhkan energi. Namun, dorongan Sang Ilahi membawanya pada sebuah kesempatan yang selama ini bocah itu dambakan. Tepat saat ia menduduki bangku akhir seragam putih abu-abunya. Ia berhasil menjadi paskibra sekolah tersebut dengan menyabet pasukan tengah atau biasa disebut pasukan delapan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun