Mohon tunggu...
FARIDZ RIZKY SANTOSO
FARIDZ RIZKY SANTOSO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Geografi Universitas Lambung Mangkurat

Sepakbola adalah gaya hidup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Potensi Wilayah Kabupaten Tanah Laut Berdasarkan Data BPS Tahun 2022

9 November 2024   12:51 Diperbarui: 9 November 2024   13:00 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sektor perkebunan memiliki persebaran komoditas basis yang lebih luas dibandingkan sektor pertanian. Sebagian besar komoditas, kecuali kakao, tergolong sebagai basis di berbagai kecamatan. Peta menunjukkan wilayah dengan potensi besar pada sektor ini, yang kemungkinan didukung oleh ketersediaan lahan yang luas dan sesuai untuk tanaman perkebunan.

Pada sektor peternakan, terlihat pola persebaran yang sangat menonjol pada komoditas itik, yang menjadi komoditas basis di semua kecamatan. Sebaliknya, kuda tergolong sebagai komoditas non-basis di seluruh wilayah. Pola ini mencerminkan preferensi masyarakat terhadap ternak yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan lebih mudah dikelola.

Sektor perikanan menunjukkan dominasi budidaya kolam sebagai komoditas basis di hampir seluruh kecamatan, kecuali Kecamatan Bumi Makmur. Sebaliknya, hasil dari budidaya laut tidak menjadi komoditas basis di wilayah mana pun. Peta ini mengindikasikan keterbatasan akses terhadap teknologi budidaya laut atau infrastruktur pendukung di wilayah pesisir.

Berdasarkan analisis LQ (Location Quotient) pada tahun 2022, ditemukan bahwa beberapa komoditas pertanian seperti jagung, kedelai, kubis, dan bawang putih bukan merupakan komoditas basis di seluruh kecamatan di Kabupaten Tanah Laut. Ini menunjukkan bahwa komoditas-komoditas tersebut tidak menjadi sektor utama di wilayah tersebut dan mungkin memiliki keterbatasan dalam hal kontribusi ekonomi daerah.

Sementara itu, di sektor perkebunan, hampir semua komoditas kecuali kakao merupakan komoditas basis di berbagai kecamatan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar komoditas perkebunan memiliki peran penting dalam perekonomian daerah, dengan persebaran komoditas yang merata di berbagai wilayah, kecuali untuk kakao yang mungkin memiliki keterbatasan produksi atau preferensi wilayah.

Pada sektor peternakan, itik tercatat sebagai komoditas basis di seluruh kecamatan di Kabupaten Tanah Laut, menunjukkan perannya yang kuat dalam ekonomi lokal. Sebaliknya, kuda tidak termasuk komoditas basis di kecamatan manapun, yang mengindikasikan bahwa sektor peternakan kuda kurang berkembang di wilayah ini.

Di sektor perikanan, budidaya laut bukan merupakan komoditas basis di seluruh kecamatan, sementara budidaya kolam justru menjadi komoditas basis di hampir seluruh kecamatan, kecuali di Kecamatan Bumi Makmur. Hal ini menandakan bahwa budidaya kolam lebih mendominasi dan berkontribusi lebih besar terhadap ekonomi daerah dibandingkan budidaya laut yang mungkin masih menghadapi kendala pengembangan.

Analisis Shift Share menunjukkan bahwa sektor pertanian di Kabupaten Tanah Laut mendapatkan kontribusi yang baik dari pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, daya saing regional untuk beberapa komoditas masih rendah, yang mungkin menunjukkan perlunya peningkatan efisiensi atau produktivitas di sektor ini. Sektor perkebunan menunjukkan pertumbuhan yang positif, didukung oleh kontribusi dari pertumbuhan nasional serta campuran industri yang menguntungkan, sehingga memperkuat sektor ini sebagai salah satu pilar ekonomi daerah.

Sektor peternakan juga memperlihatkan hasil positif dengan komoditas itik yang memiliki daya saing regional yang tinggi, didukung oleh pertumbuhan nasional yang stabil. Di sektor perikanan, hasil analisis menunjukkan adanya variasi; budidaya kolam memiliki daya saing regional yang baik, sementara budidaya laut masih menghadapi tantangan yang mungkin memerlukan strategi pengembangan lebih lanjut.

Secara keseluruhan, peta ekonomi di Kabupaten Tanah Laut menunjukkan bahwa sektor pertanian masih terlokalisasi di area tertentu. Di sisi lain, sektor perkebunan memiliki persebaran komoditas basis yang lebih luas, mencerminkan distribusi yang lebih merata di berbagai kecamatan. Itik menjadi komoditas yang mendominasi sektor peternakan di semua kecamatan, sedangkan di sektor perikanan, budidaya kolam muncul sebagai komoditas unggulan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun