- Landsat 9
Landsat 9 berhasil diluncurkan pada Senin, 27 September 2021 dari Vandenberg Space Force Base di California. Data Landsat 9 tersedia untuk umum dari USGS.
Landsat 9 melanjutkan peran penting program Landsat dalam memantau, memahami, dan mengelola sumber daya lahan yang diperlukan untuk menopang kehidupan manusia.
Peningkatan laju tutupan lahan global dan perubahan penggunaan lahan saat ini mempunyai konsekuensi besar terhadap cuaca dan perubahan iklim, fungsi dan jasa ekosistem, siklus dan penyerapan karbon, pengelolaan sumber daya, perekonomian nasional dan global, kesehatan manusia, dan masyarakat.
Berikut adalah beberapa kelebihan dan kelemahan Landsat 9 berdasarkan informasi yang tersedia:
Kelebihan Landsat 9:
- Resolusi Radiometrik yang Lebih Tinggi: Landsat 9 memiliki resolusi radiometrik 14-bit, yang meningkat dari 12-bit pada Landsat 8. Ini memungkinkan deteksi rentang intensitas yang lebih luas dan dapat menghasilkan citra yang lebih detail dan akurat.
- Peningkatan Cakupan Temporal: Orbit Landsat 9 delapan hari di luar fase dengan Landsat 8 untuk meningkatkan cakupan temporal observasi. Hal ini memungkinkan penggunaan data yang lebih sering untuk aplikasi seperti pemantauan deforestasi tropis mingguan, pemantauan kualitas air, dan laporan kondisi tanaman.
- Pembaruan Instrumen: TIRS-2 pada Landsat 9 menyediakan versi yang ditingkatkan dari instrumen TIRS di Landsat 8, dengan peningkatan keandalan dan koreksi masalah cahaya nyasar yang diketahui.
Kelemahan:
- Keterbatasan dalam Perubahan Teknologi: Meskipun ada peningkatan, teknologi pada sensor Landsat 9 tidak berbeda jauh dengan sensor yang terdapat pada Landsat 8, yang mungkin membatasi kemampuan untuk inovasi atau peningkatan signifikan dalam pengamatan.
- Ketergantungan pada Teknologi Sebelumnya: Karena Landsat 9 sebagian besar meniru fungsi Landsat 8, hal ini dapat dianggap sebagai kelemahan jika ada kebutuhan untuk teknologi baru atau kemampuan yang belum ada pada Landsat 8.
Interpretasi Peta
- Landsat 8
Landsat 8 diluncurkan pada 11 Februari 2013, dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg, California, dengan roket Atlas-V 401, dengan extended payload fairing (EPF) dari United Launch Alliance, LLC. (Peluncuran Landsat 8 dalam Kutipan). Muatan satelit Landsat 8 terdiri dari dua instrumen sains Operational Land Imager (OLI) dan Thermal Thermal Sensor (TIRS). Kedua sensor ini menyediakan cakupan musiman daratan global pada resolusi spasial 30 meter (tampak, NIR, SWIR); 100 meter (termal); dan 15 meter (pankromatik). Landsat 8 dikembangkan sebagai kolaborasi antara NASA dan US Geological Survey (USGS). NASA memimpin fase desain, konstruksi, peluncuran, dan kalibrasi di orbit, yang selama itu satelit tersebut disebut Misi Kontinuitas Data Landsat (LDCM). Pada tanggal 30 Mei 2013, USGS mengambil alih operasi rutin dan satelit tersebut menjadi Landsat 8. USGS memimpin aktivitas kalibrasi pasca peluncuran, pengoperasian satelit, pembuatan produk data, dan pengarsipan data di pusat Pengamatan dan Sains Sumber Daya Bumi (EROS).Â
Berikut adalah beberapa kelebihan dan kelemahan Landsat 8 berdasarkan informasi yang tersedia: