Kisah Mereka diawali mulai asal sebuah pertapaan Saptaarga atau pertapaan lainnya. setelah mendapat bermacam-macam beragam ilmu serta petuah -petuah berasal oleh Begawan, mereka turun gunung buat mengamalkan ilmu yang sudah diperoleh, menggunakan melakukan tapa ngrame. (menolong tanpa pamrih).
Sedulur Papat Limo Pancer pada perhitungan Primbon Jawa, ada Weton yang dikawal Sedulur Papat Limo Pancer. Setiap weton dipengaruhi atau diwakili oleh benda langit eksklusif yg lalu memilih sifat-sifatnya.
1. Kliwon
Weton Kliwon memiliki total 11 neptu menggunakan kepribadian ulet dan tekun yg patut dicontoh. Mereka pula galat satu Weton gaib Prinbon Jawa yang secara otomatis wadah mistik mereka telah tinggi. Kliwon mampu dikatakan memiliki Sedulur Papat Limo Pancer paling kuat dibandingkan dengan yg lain berdasarkan sifatnya.
2. Wage
Weton Wage memiliki total 8 neptu dengan kepribadian yang selalu berhati-hati serta orangnya penuh perhitungan dan perencanaan yang matang. Selain itu jua sangat perhatian, selalu percaya diri dan protektif. Pemilik weton ini rezekinya selalu terdapat dan bisa menular pada orang-orang pada sekitarnya.
3. Pon
Weton Pon memiliki total 16 neptu. Mereka artinya tipe orang yang pekerja keras, gigih, dan mampu melewati ujian bahkan waktu hidup penuh menggunakan kepahitan.
4. Pahing
Weton ini memiliki ambisi akbar buat apa yg diinginkan. Pemilik weton ini akan melakukan apa saja untuk menerima kelimpahan rezeki
5. Legi
Weton Legi memiliki total 9 neptu dengan kepribadian pada biasanya taat beribadah menurut agama serta agama masing-masing. menggunakan itu, mereka memiliki tenaga yang sinkron menggunakan Sedulur Papat Limo Pancer akan lebih baik.
Tanpa Sedulur Papat Limo Pancer, bisa jadi insan tak memahami dirinya. Bahkan, filsuf Martin Buber (1878-1965) jauh-jauh hari menggagas konsep diri dalam kehidupan menggunakan tujuan supaya insan menjadi dirinya sendiri meskipun dalam dirinya ada diri-diri yang lain. asal diri-diri yang lain itu, insan harus bisa menggapai jati diri, hakikat diri, dan harga diri supaya tidak membelah diri.
di hakekat yang ditafsir bahwa "seperti apa yang dikatakan Gadamer bahwa Sedulur Papat Limo Pancer" (Kajian Filsafat Roh Jawa) tidak mampu dipahami menggunakan cara simpel serta mudah sebab:
kendala pengetahuan yang objektif kendalanya menurut Gadamer adalah masalah berpretensi (penyimpulan tergesa-gesa) pada Sedulur Papat Limo Pancer" berpretensi [pra-evaluasi (Vorurteil);termasuk perlawanan berpretensi melawan berpretensi. memahami "Sedulur Papat Limo Pancer" bisa melibatkan emosi diri, kepentingan, kekuasaan, akibatnya sehingga tidak terdapat sesuatu itu pada sebut paling objektif;
tidak mungkian tahu atau mengerti tanpa perangkat lunak/Praktik jua bersamaan atau sama menggunakan pemahaman; Pemahaman "Sedulur Papat Limo Pancer" terjadi justru saat diaplikasikan atau terjadi pada pembatinan atau Trirakat Prihatin.