Mohon tunggu...
Faridzha Arrahman
Faridzha Arrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Mercu Buana

Hobi game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sadulur Papat Lima Pancer Kearifan Lokal Indonesia

26 Oktober 2022   22:23 Diperbarui: 26 Oktober 2022   23:01 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saudara kita itulah yg menjaga kita pada kehidupan ini yang balik ke anasir bumi, air , udara dan api hanyalah ke empat jasadnya. namun asal segi spiritualnya masih menyertai kehidupan.

"Sedulur papat" yang acapkali dianggap "Kakang Pembarep/Kakang kawah, Adi Ari-ari/Adi Wuragil". Pemahaman tentang Empat saudara (kanda) dan satu musuh (kala) yang menemani eksklusif sesorang sepanjang bepergian hidupnya merupakan refleksi berasal metamofosis dewa (kekuatan Hyang Widhi) yg tiba di insiden kelahiran manusia. 

berdasarkan pemahaman kami, yang kuasa adalah perwujudan Kekuatan Hyang Widhi. ilahi Kala merupakan ego manusia.

Sedangkan empat saudara penolong manusia merupakan Dewi Uma, ilahi Iswara, yang kuasa Brahma dan dewa Mahadewa. pada Layang Joyoboyo disebutkan,waktu janin mau masuk umur delapan bulan pada kandungan, Gusti mengeluarkan kuasanya mencipta dari-usul saudara empat :

Darah Putih, merupakan Belas-Kasih.

bungkus, ialah yg membuat kekuatan.

Ari-ari (placenta) yg menjaga sukma.

Darah Merah, yang melawan syarat berbahaya.


b. Simbolisasi sedulur papat limo pancer pada perwayangan

Semar menjadi pamomong keturunan bilangan arga tidak sendirian. dia ditemani sang tiga anaknya, yaitu; Gareng, Petruk, Bagong. Ke empat abdi tersebut dinamakan Panakawan. dapat disaksikan, hampir pada setiap pegelaran wayang kulit purwa, akan muncul seorang ksatria keturunan Saptaarga diikuti sang Semar, Gareng, Petruk, Bagong. 

Cerita apa pun yg dipagelarkan, ke 5 tokoh ini menduduki posisi krusial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun