Mohon tunggu...
Faridha Ulfa
Faridha Ulfa Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK Kesehatan Purworejo

Saya aktif mengajar di SMK Kesehatan purworejo sebagai guru Bahasa Indonesia. Saya akan berjuang sampai titik penghabisan karena saya tahu Allah mengabulkan persepsi hambanya. Manjadda wajadda...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rapuh

21 November 2023   14:18 Diperbarui: 21 November 2023   14:26 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkenalkan saya Faridhatun Ulfa, S.Pd., guru Bahasa Indonesia di SMK Kesehatan Purworejo. 

Pada artikel pertama ini saya akan menceritakan tentang puisi yang saya tulis sendiri. Puisi ini berjudul "Rapuh", penulis menceritakan tentang  kerapuhan seseorang. Di hari-hari sang penulis hanya terasa sepi, rindu, dan rapuh, tidk ada seorang yang peduli hal tersebut. Dengan diksi bulir-bulir air mata yang artinya penulis hanya bisa menangis dan merenung apa yang terjadi dihidupnya. Hari-harinya begitu kosong dan hampa. Sekilas makna dari puisi yang saya buat. Berikut puisinya.

Rapuh

Di kala sunyi...  Kumenetepi

Di sudut ruangan kumenangis

kuingat hal yang membuat rapuh

Kala itu tak ada seorang yang peduli

Apa yang kupikirkan

Wahai sang bintang

Apa kau memikirkan hal yang sama

sepi, rindu, dan rapuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun