Aku bingung harus bagaimana, disatu sisi Ayahku menyuruh aku untuk berhenti kuliah saja, disisi lain aku juga memiliki mimpi yang ingin aku capai. Tetapi aku juga tidak boleh egois, mungkin ini memang sudah takdirku untuk berhenti kuliah saja.Â
Semoga aku bisa menemukan kebahagianku dengan cara lain", kata Dini sambil menagis tersedu-sedu. Satu persatu dari mereka hanya bisa memberikan semangat dan nasehat, mungkin hanya itu yang bisa mereka lakukan sekarang. Karena ingin membantu tetapi juga tidak bisa, hutung orang tuanya Dini sangat banyak.Â
Kini yang sering berada di sanggar bahasa hanya tinggal aku, Rara, Risky dan Bekti. Meskipun sudah tiada Dini meraka harus tetap bersemangat menjalani kuliah. Karena pasti masing-masing dari meraka juga memiliki cita-cita. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H