Mohon tunggu...
Farida septiaan
Farida septiaan Mohon Tunggu... Penulis - Suka spongebob

I was young dumb and broke and i still am

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Manfaatkan Potensi Desa dengan Berinovasi Mengolah Mangga Menjadi Kerupuk

11 November 2019   14:07 Diperbarui: 11 November 2019   17:03 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi praktik pembuatan kerupuk mangga bersama ibu | dokpri

KKN UNNES Optimalkan Potensi Desa dengan Mengolah Buah Mangga menjadi Kerupuk.

Desa Sikayu merupakan salah satu desa di Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. 

Mayoritas penduduk di Desa tersebut berprofesi sebagai petani, namun saluran irigasi persawahan yang kurang optimal mengakibatkan petani di Desa Sikayu harus bergantung pada curah hujan untuk menanam padi. Akibatnya pada saat musim kemarau para petani harus mencari pekerjaan lain. 

Salah satu potensi yang ada di Desa Sikayu adalah buah mangga. Kita bisa melihat pohon mangga hampir disetiap rumah di desa ini.

Keadaaan inilah yang memicu Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) untuk memanfaatkan salah satu potensi desa yaitu buah mangga yang dapat diolah menjadi produk olahan yang inovatif, yaitu kerupuk mangga. 

Produk olahan ini dapat menjadi salah satu makanan khas yang berdaya jual tinggi dipasaran dan siap bersaing dengan produk lain dengan mutu yang sama.

Selama ini buah mangga yang dihasilkan oleh warga desa Sikayu langsung dipasarakan tanpa diolah terlebih dahulu.

Hal tersebut mendorong mahasiswa dari Tim KKN UNNES untuk memberikan sosialisasi kepada Ibu- ibu PKK di Balai Desa Sikayu, mengenai cara mengolah kekayaan alam desa tersebut menjadi produk olahan baru yang lebih tahan lama dan dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Sosialisasi tersebut diikuti lebih dari 20 peserta yang merupakan ibu-ibu PKK dan dipandu oleh Iva Faulana tim KKN UNNES di desa Sikayu. 

Berbekal teori yang telah disampaikan secara gamblang oleh pemateri sekaligus pemandu acara tersebut, ibu-ibu PKK juga ikut berpartisipasi langsung dalam proses pembuatan kerupuk mangga.

Antusiasme ibu-ibu PKK sungguh tinggi, terlihat dari keaktifan mereka bertanya mulai dari proses peracikan sampai dengan pengemasan.

 "Berapa lama kira-kira keawetan kerupuk ini mbak? " tanya ibu kepala desa yang ikut dalam sosialisasi. 

Selain itu, keseruan juga dirasakan oleh ibu Anik.

"Ternyata bahan-bahan pembuatannya simple, caranya juga mudah. Mungkin bisa kita buat variasi rasa-rasa agar lebih menarik" ujarnya.

Acara ini berlangsung kurang lebih satu setengah jam dan ditutup dengan foto bersama tim KKN UNNES dan semua peserta sosialisasi.

Itulah seputar kegiatan sosialisasi olahan Kerupuk Mangga Desa Sikayu, semoga dapat memberikan manfaat yang besar untuk kemajuan perekonomian desa.

Farida Septiyana
Mahasiswa Univeritas Negeri Semarang
dafari414@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun