Mohon tunggu...
Farida Putri Ramadhani
Farida Putri Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akulah hanya seorang pujangga semut yang sedang merangkai proses tuk menghasilkan goresan cita setinggi langit birunya itu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Juara II Tulis Puisi Festival Dies Natalis Universitas Udayana ke-60

25 November 2022   21:01 Diperbarui: 25 November 2022   21:04 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatan Kuno Untuk Delegasi Era Revolusi

Farida Putri Ramadhani

Layang katanya, tuan sang berdasi raja

Akan mahasiswa delegasi era revolusi belaka

Penyandang gelar atas pewaris peradaban 

Turun jalan, eksekusi aksi perjalanan panjang

Pecundang! Atas nama ikrar dikau janjikan masa sekarang

Laksana dikau cumbana atas candala perasaan

Pamer intelegensi di atas ajang diskusi rakyat 

Demi gengsi kau tindas orang, tak beradab

Katanya Nasionalis, ideologi negara tak mengerti

Bangga diri, integritas pun tak sanggup kau lindungi

Ciut dihadapan birokrasi yang katanya paham tatanan negeri

Gaya formalitas diri atas simbol tak berarti

Katanya politisi, nyatanya tak mampu berkontribusi

Berlagak demo, tanpa paham arti demokrasi 

Petuah sejarah hanya kau simpan jadi peti abadi

Yang tak sempat kau gali di jurang dedikasi

Hari-hari yang katanya kau belajar

Hadir saja, tak sempat dikau buktikan

Titip absen, atas nama setia kawanan

Bergelayut hastrat tanpa memikirkan keadaan

Tidak semua! Hanya saja ada 

Tidakkah itu berbahaya? Laksana Corona

Bermula satu jadilah ribuan mangsa

Itukah mahasiswa? Bejat tak bernalar!

Bangun! Zaman tak lagi sejarah 

Sebilah belati tak lagi jadi senjata

Tirani tak lagi ada menindas raga

Hanya saja kemajuan menjajah kita

Maka jadilah kita mahasiswa intelektual

Tak hanya stagnan di tengah jalanan

Tapi jadilah peta kejayaan di era perubahan

Demi negeri menuju tingkap idaman 

Semarang, 28 September 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun