Mohon tunggu...
Ayoung F. Athar
Ayoung F. Athar Mohon Tunggu... -

jika dengan membaca engkau tidak akan buta, maka dengan menulis engkau akan tetap hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepada Do'a dari Tembakau (sajak-sajak Ayoung F. Athar)

21 Oktober 2016   15:59 Diperbarui: 21 Oktober 2016   16:15 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian aku beranjak meninggalkan surau bambu di tepi jalan

Tembakau menari-nari di kelopak mata

Mengaburkan antara gerimis dan airmata

Petani kere

 

Tembakau tahun ini kehabisan hijaunya

Seperti senyum ayah dan ibu, lesup di padang tanah liat

Menguning tua, busuk di jalari ulat logika

 Harapan ayah membeli sepetak tanah baru, basah di kantong celananya

 Seperti daun tembakau terpintal layu di sepanjang batang

Surabaya, 16 Oktober 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun