Mohon tunggu...
Farida Eka Putri
Farida Eka Putri Mohon Tunggu... Psikolog - Cerita dari ruang praktik psikolog klinis.

Clinical Psychologist, Graphologist, and Learners. Menulis saja dulu, suatu saat pasti berguna. Email: faridaekap@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mendidik Anak Agar Terhindar Menjadi Korban Bullying di Sekolah

1 November 2024   14:31 Diperbarui: 1 November 2024   14:59 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut ini cara yang dapat kita tanamkan untuk anak-anak di rumah agar dapat melindungi diri dari pelaku bullying di sekolah, yakni:

  • Ajarkan anak untuk percaya diri, seperti misalnya melatih ia berjalan tegak, tidak menunduk, dan cara bersikap yang tenang ketika emosi. Sebab pelaku bullying memilih orang yang mereka pikir kurang percaya diri dan takut terjadap mereka.
  • Memperhatikan barang yang akan anak bawa ke sekolah. Memberikan pemahaman agar membawa barang yang dibutuhkan saja untuk mendukung pembelajaran, hindari membawa barang yang tampak mewah. Pelaku bullying memilih anak yang membawa sesuatu yang mereka bisa ambil.
  • Mengajarkan anak untuk tidak mudah terpancing emosi saat menghadapi orang-orang yang menjengkelkan. Memilih untuk menghindari situasi yang memicu konflik akan sangat menolong. Pelaku bullying  cenderung senang dengan reaksi emosi yang ditampilkan dan bersiap untuk terus menyerang.
  • Mengingatkan anak untuk berani mencari bantuan bila diperlukan. Jangan takut untuk mengatakan kepada guru, kepala sekolah, maupun orang dewasa di sekitar lingkungan sekolah apabila dirasa sikap para pelaku bullying  sudah mulai mengancam keselamatan.

 Perlu diketahui oleh ayah-bunda tugas kita sebagai orang tua adalah memberikan pemahaman dan keterampilan agar anak kita bisa survive dan mandiri menyelesaikan tiap masalah yang menghampiri mereka, sebab tidak mungkin kita menjaga mereka dalam waktu 24 jam.

Referensi:

Anantasari. (2006). Menyikapi Perilaku Agresif Anak. Yogyakarta: Kanisius.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun