Mohon tunggu...
Farida Eka Putri
Farida Eka Putri Mohon Tunggu... Psikolog - Cerita dari ruang praktik psikolog klinis.

Clinical Psychologist, Graphologist, and Learners. Menulis saja dulu, suatu saat pasti berguna. Email: faridaekap@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Mengenal Gangguan Kurang Kasih Sayang Orang Tua

11 Februari 2023   11:26 Diperbarui: 12 Februari 2023   00:15 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak kekurangan kasih sayang (Sumber: thinkstockphotos)

Dan biasanya hanya hadir untuk intervensi anak secara satu arah minim diskusi. Sehingga menjadikan anak tidak percaya diri sebab tidak adanya respons saat anak mencari kasih sayang dari orang tua. Dengan ini anak akan menunjukkan ketidakamanan dengan menghindari orang tua.

Sebagai orang tua Anda perlu mengingat akan adanya hukum tabur tuai dalam kehidupan. Anda perlu berhati-hati dalam memberikan pengasuhan, karena setiap perbuatan yang dilakukan di masa kecil anak akan berdampak pada perkembangan psikologisnya di masa yang akan datang. 

Seperti misalnya sebagaiamana yang dijelaskan oleh Ainsworth (dalam Santrock, 2011) bahwa secure attachment pada tahun pertama akan memberikan pondasi dasar untuk membuat anak tumbuh menjadi individu dewasa yang berharga, memiliki tanggung jawab, percaya diri, dan ramah. 

Sebaliknya, orang tua dengan pola melawan (resistant attachment) sangat merugikan anak. Anak akan menjadi mudah frustrasi dan setelah dewasa mereka tidak memiliki rasa tanggung jawab dan mudah merasa takut untuk mengeksplor lingkungan. 

Adapun orangtua dengan pola mengabaikan (avoidance attachment) cenderung memiliki anak yang kurang bertanggung jawab, hal ini dikarenakan anak merasa bahwa pengawasan yang ketat dari orang tua sehingga timbul keinginan untuk melawan terus menerus demi mencoba hal yang dikekang tersebut. 

Pola asuh anak yang tepat akan tercapai apabila ayah dan ibu memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba berbagai hal untuk menunjang keterampilan hidupnya di masa kelak, memberikan perhatian dan kasih sayang yang aman, tetap mengontrol tindakan anak, dan memberikan teladan yang positif sesuai dengan norma agama dan norma sosial bermasyarakat. Dengan seperti itu doa-doa kesuksesan dunia-akhirat Anda akan mudah tercapai untuk anak. 

Happy parenting, never ending learning.

Daftar Referensi:

  • Bowlby, J. (1989). The role of attachment in personality development and psychopathology. In S. I. Greenspan & G. H. Pollock (Eds.), The course of life, Vol. 1. Infancy (pp. 229-- 270). International Universities Press, Inc. (Reprinted from American Journal of Psychiatry, 1987, Vol. 144; and from American Journal of Orthopsychiatry, 1982, Vol. 52).
  • Cenceng. (2015). Perilaku Kelekatan pada Anak Usia Dini (Perspektif John Bowlby). Jurnal Lentera. 70:141-153.
  • Santrock, John W. (2011). Life span development 13 th ed. McGraw-Hill, New York.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun