Mohon tunggu...
Farida Dewi Maharani
Farida Dewi Maharani Mohon Tunggu... Lainnya - Hidup sederhana berkecukupan

Bekerja untuk yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Sikap Presidensi G20 Indonesia di Tengah Konflik Rusia-Ukraina

9 April 2022   06:13 Diperbarui: 10 April 2022   01:41 2088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta delegasi negara G20 mengikuti rapat pertemuan "Trade, Industry, and Investment Working Group (TIIWG) G20. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/YU

Presidensi G20 tahun 2022 ini sangat istimewa bagi Indonesia karena pertama kali negara berkembang memimpin Presidensi yang beranggotakan negara-negara maju di dunia seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, Australia, Inggris, Italia, Jerman, Kanada, Rusia, Prancis, Cina dan Uni Eropa. 

Tujuan utama agenda Presidensi G20 Indonesia untuk menjembatani kebutuhan negara-negara miskin dan berkembang dengan negara-negara maju untuk keluar dari pandemi melalui tema besar "recover together, recover stronger". 

Untuk itu Indonesia memilih 3 topik utama agar bangkit bersama dari pandemi yaitu : arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi berkelanjutan.

Tiga fokus tematik G20 ini terinspirasi dari pengalaman pandemi yang telah memukul stabilitas ekonomi seluruh negara dan memaksa pemimpin negara untuk berpikir agar ekonomi kembali berdenyut tanpa mengabaikan keselamatan dan kesehatan publik. 

Pilihan transformasi digital menjadi jalan tengah untuk pulih secara bertahap. Pandemi telah membuktikan bahwa hampir semua pekerjaan bertransformasi dari konvensional menjadi digital. Seluruh negara perlu meninjau kembali kebijakannya agar dapat beradaptasi dengan disrupsi teknologi dalam kerangka ketahanan ekonomi. 

Kesempatan Presidensi G20 ini harus dapat digunakan Indonesia mendorong kerjasama transformasi digital menjadi kebijakan multilateral sebagai bentuk upaya kolektif keluar dari krisis pandemi yang sekaligus menuju transisi energi berkelanjutan.

Selama dua tahun dunia dalam pandemi, Indonesia mempelajari bahwa arsitektur kesehatan global menjadi kunci untuk semua negara keluar dari pandemi. 

Selain akses vaksin yang berkeadilan, pandemi mengajarkan kita bahwa arsitektur kesehatan merupakan pondasi dasar untuk menciptakan sumber daya manusia yang lebih sehat dan siap dalam segala kondisi. 

Indonesia sendiri beruntung dalam hal mendapatkan akses vaksin dari berbagai negara untuk mengejar herd immunity, namun masih banyak negara-negara miskin dan berkembang belum mendapatkan akses penuh vaksin covid19.

Kembali pada fungsi G20 sebagai salah satu platform multilateral strategis yang menghubungkan kepentingan negara maju dan negara berkembang untuk mencapai pertumbuhan dan kemakmuran ekonomi dunia di masa depan. 

Dalam sejarahnya platform G20 yang dibentuk pada tahun 1999 menjadi wadah untuk mencari solusi dari krisis ekonomi yang melanda tahun 1997-1999, dan sebaiknya Presidensi G20 kali ini juga bisa mengukir sejarah solusi keluar dari pandemi dan mediator perdamaian Ukraina - Rusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun