Mohon tunggu...
Farid Abdullah Lubis
Farid Abdullah Lubis Mohon Tunggu... Lainnya - Islamic Communications and Broadcasting Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta

Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-aji, Sugih Tanpo Bondho ~ Hanya seorang pelajar yang ingin terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Media Digital terhadap Budaya dan Karakter Bangsa

29 Oktober 2022   03:18 Diperbarui: 29 Oktober 2022   03:23 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: indrajatim.com

Deradikalisasi merupakan sebuah usaha untuk meredam paham radikal dari kecenderungan memaksa kehendak, keinginan untuk menghakimi orang lain yang berbeda paham serta terus berusaha dalam mengupayakan segala cara agar keinginan mereka terwujud bahkan cenderung bersifat ekslusif.

Dalam mengaplikasikan deradikalisasi ini, menurut saya kita dapat melakukan tiga cara, pertama dengan upaya formal, yaitu dengan dilakukannya melalui instansi pendidikan dalam menanamkan akar paham moderat sebagai warga negara. 

Mengingat pendidikan sendiri memegang peran sentral dalam memupuk karakter para generasi muda. Cara kedua, kita bisa dengan cara yang non-formal, semisal kita dapat memulai dari lingkungan sekitar. Dimana setiap warga dituntut untuk reaktif dalam merespon isu sosial, tidak acuh, dan berperan aktif dalam memberikan solusi dalam problematika kemasyarakatan. 

Terakhir, dengan cara informal. Hal ini bisa diterapkan mulai dari lingkup terkecil seperti keluarga. Sebabnya, kita sebagai kaum akademisi apalagi kita sebagai mahasiswa yang mempunyai Tri Dharma Perguruan Tinggi dituntut untuk turut memecahkan masalah yang kompleks ini agar masyarakat Indonesia bisa menjunjung sikap saling menghargai keberagaman yang ada di tanah ibu pertiwi. 

Itu semua hanya bertujuan agar keutuhan bangsa dan negara kita terus tetap utuh dan kokoh.

Mungkin terakhir yang ingin saya kilas dari awal tulisan ini. Dimana kita yang hidup ditengah perkembangan zaman yang pesat dengan media digital yang terus berkembang, kita sebagai generasi muda harus lebih mawas diri dalam menggunakan media digital. Entah itu dalam mencari keabsahan sajian informasi yang kita dapat dari media digital.  

Karena ada pepatah yang mengatakan Jarimu Harimau mu, kira-kira seperti itu. Seyogyanya Media sosial berawal dari pikiran, lalu jari-jari adalah penentu paling akhir. Budaya suatu bangsa, bisa terlihat dari kalimat dan konten yang diunggah oleh seseorang.

FAL21

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun