Mohon tunggu...
Farid Abdullah Lubis
Farid Abdullah Lubis Mohon Tunggu... Lainnya - Islamic Communications and Broadcasting Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta

Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-aji, Sugih Tanpo Bondho ~ Hanya seorang pelajar yang ingin terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Refleksi 22 Tahun Reformasi: Apakah Sudah Sesuai dengan Apa yang Diharapkan?

23 Mei 2020   02:34 Diperbarui: 28 Mei 2020   02:57 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demosntrasi yang dilakukan oleh seluruh Mahasiswa dari berbagai Universitas di depan Gedung DPR RI, Senayan.

Seharusnya, moment 22 tahun reformasi ini menjadikan setiap diri kita menjadi Agent of Changes yang akan membuat suatu perubahan dengan tindakan dan idealisme nya. Yang mana kita selaku mahasiswa juga di tuntut menjadi Social Control, ikut andil dalam penyelesaian masalah nasional dan selalu menyoroti semua yang dilakukan pemerintahan. Saat ini generasi muda menjadi tonggak harapan kedepan untuk mencapai cita-cita bangsa. Jika hari ini kita masih manut dan melupakan sejarah yang terjadi, maka jangan saling menyalahkan jika didepan kondisi bangsa ini akan semakin buruk karena idealism anak mudanya tidak kokoh tertanam dalam diri setiap pemudanya .

Jika kita tidak menghidupkan alarm Agent of Changes pada jiwa kita, ini akan berdampak bagi  para korban yang terpecah dalam dua kutub, korban yang masih gigih membela hak mereka, dan sebagian ada yang meninggal, atau memilih diam. Jika makna reformasi ini masih jauh dari pengharapan, lantas mau sampai kapan kita terus bergelut  dengan zaman agar kita bisa mewujudkan masyarakat adil makmur yang dicita-citakan ibu pertiwi?

Pada akhirnya, cita-cita reformasi yang ingin membangun sistem demokrasi yang mapan dan membangun kesejahteraan umum di Indonesia akan terus berlanjut. Rasa optimisme akan kemajuan bangsa perlu terus ditanamkan. Pemerintah sebagai domain utama dalam agenda-agenda pembangunan bangsa tidak dapat sendiri dalam mengawal perubahan yang ada. Iklim kompetitif dari dari dunia usaha dan pola bottom-up dari kelompok civil society dibutuhkan dalam mewujudkan agenda-agenda bangsa yang menjunjung tinggi demokrasi dan cita-cita kesejahteraan. Lebih jauh lagi, sebagai agenda pembangunan yang akan menghantarkan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nafas perjuangan akan terus ada dan akan berlipat ganda, Hidup Rakyat Indonesia!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun