Adapun keterlibatan kalangan politisi dalam struktur kabinet memang tidak bisa serta merta diabaikan atau dihilangkan begitu saja.
Keterlibatan politisi dan manajemen koalisi yang baik di parlemen tetap menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Namun dengan jumlah yang proporsional dan kapasitas latar belakang yang memadai. Sebab, salah-salah memposisikan menteri justru bisa menjadi boomerang tersendiri bagi Jokowi.
Hak untuk mengangkat menteri sebagai pembantu Presiden menjadi kewenangan Presiden seutuhnya sebagai kepala pemerintahan dalam sistem pemerintahan presidensial.
Oleh sebab itu, pemilihan menteri serta kinerja daripada menteri itu sendiri tentu tidak terlepas dari cerminan kinerja dan keberhasilan Presiden dalam menjalankan visi-misinya.
Entah prakondisi atau sekadar narasi, yang jelas cepat atau lambat, perombakan kabinet dapat diumumkan kapan saja oleh Presiden. Siapapun yang diganti, harus mempersiapkan diri untuk angkat kaki dari kursi kabinet Jokowi.
Dan siapapun yang terpilih, kita semua berharap agar mereka benar-benar dapat membantu Presiden dalam agenda mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H