5. Jelas
Jelas berarti mudah di tangkap maksudnya, tidak baur dan kabur. Jelas disini mengandung tiga arti : jelas artinya, jelas susunan kata atau kalimatnya, sesuai dengan kaidah subjek-objek-predikatketerangan, dan jelas sasaran atau maksudnya.
6. Jernih
Jernih berarti bening, tembus pandang, transparan, jujur, tulus, tidak menyembunyikan sesuatu yang lain yang bersifat negatif seperti prasangka atau fitnah.
7. Menarik
Bahasa jurnalistik harus menarik. Artinya mampu membangkitkan minat dan perhatian khalayak pembaa, memicu selera baca, serta membuat orang yang sedang tertidur, terjaga seketika. Bahasa jurnalistik berpijak pada prinsip : menarik, benar dan baku. Sedangkan bahasa ilmiah merujuk pada pedoman : benar dan baku saja. Inilah yang menyebabkan karya-karya ilmiah lebih cepat melahirkan rasa kantuk ketika dibaca dari pada memunculkan semangat dan rasa penasaran untuk disimak lebih lama. Bahasa jurnalistik hasil karya wartawan, sedangkan bahasa ilmiah hasil karya dari para ilmuan.
8. Demokratis
Demokratis berarti bahasa jurnalistik tidak mengenal tingkatan, pangkat, kasta, atau perbedaan dari pihak yang menyapa dan pihak yang disapa sebagaimana dijumpai dalam gramatika bahasa Sunda dan bahasa Jawa. Bahasa jurnalistik menekankan aspek fungsional dan komunal, sehingga sama sekali tidak dikenal pendekatan feudal sebagaimana di jumpai pada masyarakat dalam lingkungan priyayi dan kraton.
9. Populis
Populis berarti setiap kata, istilah, atau kalimat apapun yang terdapat dalam karya-karya jurnalistik harus akrab di telinga, di mata, dan di benak pikiran khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa. Bahasa jurnalistik harus merakyat, artinya di terima dan di akrabi oleh semua lapisan masyarakat.
10. Logis