Mohon tunggu...
Ahmad Farid Syatori
Ahmad Farid Syatori Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

pemilik situs ini adalah seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi swasta Akademi Komunikasi Radya Binatama Yogyakarta. Hotline : 089678151464 e-mail : suzuran15@ymail.com farisyelzie@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Jurnalistik

24 Oktober 2012   08:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:27 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Faktual, Analisis, Subjektif, atau Menghibur

Fiktif, Menghibur, Subjektif

Sumber: Adaptasi dari Stanley (1999), dalam  Makalah Hasan Bachtiar “Bahasa Bukanlah Penjara”, Diklat Jurnalistik Bulaksumur Pos , 18 November 2000.

Terdapat 17 ciriataukarakteristikBahasaJurnalistik yang berlakuuntuksemuabentuk media berkalatersebut, yakni :


1. Sederhana

Sederhana berarti selalu mengutamakan dan memilih kata atau kalimat yang paling banyak diketahui maknanya oleh khalayak pembaca yang sangat heterogen, baik dilihat dari tingkat intelektualitasnya maupun karakteristik demografis dan psikografisnya. Kata-kata dan kalimat yang rumit yang hanya di pahami maknanya oleh segelintir orang, tabu di gunakan dalam bahasa jurnalistik.


2. Singkat
Singkat berarti langsung kepada pokok permasalahan, tidak bertele-tele, tidak berputar-putar, tidak memboroskan waktu pembaca yang sangat berharga.

3. Padat

Menurut Patmono SK, redaktur senior Sinar Harapan dalam buku Teknik Jurnalistik (1996:45), padat dalam bahasa jurnalistik berarti sarat informasi. Setiap kalimat dan paragraph yang ditulis membuat banyak informasi penting dan menarik untuk khalayak pembaca.

4. Lugas

Berarti tegas, tidak embigu, sekaligus menghindari eufemisme atau penghalusan kata dan kalimat yang bisa membingungkan khalayak pembaca sehingga terjadi perbedaan persepsi dan kesalahan konklusi. Kata yang lugas selalu menekankan pada satu arti serta menghindari kemungkinan adanya penafsiran lain terhadap arti dan makna tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun