"A Wise man climbs Fuji once, a fool climbs it twice" (Japanese Proverb) Tiap tahun, di musim pendakian (Juli dan Agustus), diperkirakan sekitar 200.000 orang mendaki gunung Fuji (tertinggi di Jepang, 3.776 m dpl) di Jepang. Untuk mendaki gunung Fuji, bisa dilakukan dari 4 jalur yaitu Kawaguchi (Fujiyoshida) Trail, Subashiri Trail,Gotemba Trail,dan Fujinomiya Trail. Tanggal 9-10 Juli weekend kemarin, saya dan teman saya naik ke Puncak Gunung Fuji. Saya memilih Yoshida Trail (Kawaguchiko) karena jalur tersebut yang terdekat dari Tokyo (sekitar 2 jam 15 menit perjalanan dengan bis dari Shunjuku) , dan merupakan jalur yang pertama dibuka untuk climbing season tahun ini. Pada saat kami merencanakan untuk mendaki Gunung Fuji, 3 jalur yang lain belum dibuka. Untuk climbing season tahun ini, Yoshida trail dibuka sejak tanggal 5 Juli 2011, Subashiri trail dibuka tanggal 7 Juli 2011, Gotemba trail dibuka tanggal 9 Juli 2011, dan Fujinomiya trail dibuka tanggal 14 Juli 2011. Saya merencanakan tanggal 9 - 10 Juli untuk naik ke Gunung Fuji karena 10 Juli adalah tanggal bersejarah untuk saya. Saya ingin menyambut fajar tanggal 10 Juli di atas Gunung Fuji. Tanpa menghiraukan ramalan cuaca, walau pun cuaca tidak mendukung, saya akan tetap naik ke gunung Fuji tanggal 9 Juli malam. Menurut ramalan cuaca tanggal 8 Juli, tanggal 9 Juli malam, di Fuji akan turun hujan dan berawan. Ternyata, pada saat kami mendaki tanggal 9 Juli malam, cuaca tidak seperti yang diramalkan, langit malam terlihat sangat cerah dan terang, banyak bintang dan bulan setengah purnama. Pengalaman saya selama di Jepang, sangat jarang hasil perkiraan cuaca yang meleset. Ternyata hujan dan mendung hanya bergeser waktu, dari yang diperkirakan akan turun di malam, ternyata bergeser ke besok pagi/siang. Ini sangat menyenangkan, karena pagi/siang ketika kami turun, saya tidak tersengat panas matahari, karena mendung dan sedikit gerimis. Berikut ini foto-foto hasil jepretan saya dari atas gunung Fuji sebelum, ketika, dan sesudah matahari terbit
Saya memilih perjalanan malam karena ingin menyambut matahari terbit di gunung Fuji. Kelebihan jalan malam adalah tidak kepanasan oleh sinar matahari (di musim panas, temperatur di Jepang sangat ekstrim). Tapi kekurangan perjalanan malam, kami tidak bisa menikmati pemandangan sepanjang perjalanan, karena gelap.Selain itu, mungkin pada malam hari, supply oksigen tidak seperti siang hari, karena di malam hari, tumbuhan juga ikut mengkonsumsi oksigen, tidak membuang oksigen seperti pada siang hari. Untungnya, pada saat saya akan mulai turun, udara tiba-tiba mendung dan sempat hujan gerimis selama beberapa menit, sehingga dalam perjalan turun pun saya tidak kepanasan disengat sinar matahari. Selama perjalanan turun, udara mendung, dan ketika mendekati pos 5 (
starting point) hujan gerimis turun selama beberapa menit. Karena tidak punya sepatu hiking, saya membeli sepatu baru yang ternyata justru membuat perjalanan saya, terutama ketika turun, terasa tidak nyaman. Ketika sepatu itu saya beli dan saya coba di toko, ukurannya terasa pas dan nyaman. Tapi setelah saya pakai berjalan jauh, mulia terasa kalau ukuran sepatu itu agak sempit, dan jari-jari kaki saya terasa sakit terutama kalau berjalan menahan beban dan menekan jari. Dalam perjalanan turun, rasa sakit di jari-jari kaki begitu menyiksa, karena dalam perjalanan turun, untuk melawan gaya gravitasi dan tidak tergelincir di lintasan berpasir dan licin, posisi kaki kita harus sambil ngerem dengan yang mau tidak mau akan menekan jari-jari kaki. Akhirnya saya mencoba untuk berjalan mundur selama perjalan turun, dengan memindahkan beban dari jari-jari kaki ke tumit. Bahkan pada beberapa lintasan yang berpasir agak halus, saya sempat melepas sepatu dan jalan nyeker :-D Jadilah saya satu-satunnya orang yang menuruni gunung Fuji dengan jalan mundur, tanpa kaca spion. Untung gak nabrak, walau pun sering kepentok batu hahahaha Walau pun akan dikatakan orang yang bodoh, saya masih ingin naik lagi ke Gunung Fuji, mau mencoba dari 3
trail yang lain. Foto-foto dengan resolusi lebih tinggi bisa dilihat di sini
http://faridm88.multiply.com/photos/album/98/Menyambut_Matahari_Terbit_Di_Gunung_FujiBaca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya