Bagaimana dengan desa yang telah menentukan produk unggulan tanpa melalui sebuah tahapan kajian secara akademis maka imbasnya akan memberikan pengaruh besar pada desaint dokumen perencaaan dan penganggaran desa. Hal ini yang sering diabaikan oleh kepala desa terpilih sehingga evaluasi yang dilakukan tidak mampu mengukur persentasi capaian keberhasilan dari dana desa yang telah dialokasikan setiap tahun.
Momentum pilkades serentak 2022 ini, adakah calon kepala desa dari 249 desa di Halmahera Selatan yang mampu melakukan pencitraan dengan menyajikan narasi dan konten tentang  produk unggulan desa yang tentunya telah melalui sebuah kajian dan mampu melakukan kolaborasi dengan marketplace nasional, sehingga menjadi pencitraan yang berdampak positif bagi konstituennya kelak.
Kini publik menanti sambil berharap dari hasil pemilihan kepala desa tahun ini akan mencetak pemimpin - pemimpin di desa yang memiliki kompotensi hard skill dan soft skill serta mampu membawa perubahan besar bagi desanya sehingga tagline membangun dari pinggiran akan menjadi starting point untuk membangun Indonesia seutuhnya. Selamat berkompetisi !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H