Mohon tunggu...
Farid Arif
Farid Arif Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Narasi tanpa aksi pasti basi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Beruntung Bisa Mendarat di Belitung

27 Juni 2022   02:41 Diperbarui: 27 Juni 2022   05:02 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spot foto di pulau lengkuas / dokpri

Siapa sih yang tidak kenal Belitung sebuah pulau yang luasnya 4.800 km2 terletak dilepas pantai timur Sumatera, pulau ini dikenal publik sejak film laskar pelangi memboming pada tahun 2008 yang diangkat dari sebuah novel garapan seorang penulis handal dan juga merupakan putra asli dari Belitung Andrea Hirata Seman Said Harun atau lebih dikenal dengan Andrea Hirata.

Film ini benar-benar sangat menginspirasi dan memberikan motivasi bagi siapa saja yang memiliki keinginan untuk menempuh pendidikan, meskipun mengangkat cerita tentang ketertinggalan pendidikan namun semangat dan kemauan yang keras semua itu bisa diraih.

Dari beberapa cerita tentang pesona pulau Belitung, kali ini kami melakukan perjalanan langsung ke tempat shooting dimana film laskar pelangi dibuat, tepat pada jam 06.00 WIB kami melakukan sebuah perjalanan dalam rangkaian aktivitas kantor.

Tidak terasa sekitar 45 menit pesawat yang kami tumpangi siap mendarat di bandara H.A.S. Hasandjoeddin namun cuaca kabut yang tebal sempat menyelimuti bandara membuat penumpang harus siap menarik napas dalam-dalam.

Dan akhirnya kami beruntung bisa mendarat di Belitung seperti judul tulisan ini, bukan hanya menarik napas dalam-dalam tapi kami juga was-was dengan cuaca yang kurang bersahabat dilangit Belitung beberapa saat pesawat melakukan lending. 

Tetapi semua itu bisa terjawab dan melenggakan hati bagi semua penumpang setelah mendarat karena sambutan orang-orang yang berada di bandara penuh dengan senyuman dan keramahan saling menyapa serta menawarkan biro jasa perjalanan untuk mengeksplor pulau Belitung.

Sementara di luar bandara sudah ada beberapa orang yang menunggu kami dan telah menyediakan dua bus yang besar untuk memfasilitasi perjalanan kami menuju ke hotel tempat kami akan menginap, karena waktunya masih pagi maka dalam perjalanan kami sempat mampir sarapan menikmati mie atep salah satu kuliner khas di Belitung. 

Mie yang menggugah rasa ingin tambah ini seakan menormalkan kembali suasana hati yang tadi dipenuhi dengan kekhawatiran saat mendarat.

Mie kuning dengan campuran kentang rebus, udang utuh yang segar, taoge dan disirami kuah udang yang kental lalu ditaburi dengan emping melinjo yang garing rasanya benar-benar khas pokoknya maknyus.

Mie Atep Kuliner khas Belitung / dokpri
Mie Atep Kuliner khas Belitung / dokpri
Lanjut perjalanan menuju di salah satu hotel yang terletak di pesisir pantai, lagi-lagi kami disuguhkan dengan pemandangan laut biru yang indah ditemani semilir angin pantai seakan berbisik mesra agar kami dibuat terlena dan terus menikmati suasana, sepanjang mata memandang di bibir pantai yang berpasir putih nan eksotis ini, sesaat mampu menghapus ingatan kami tentang keriuhan yang telah menjadi konsumsi rutinitas di ibu kota.

Sedikit bergeser ke pantai ada sebuah jembatan kecil yang panjangnya sekitar 25meter terbentang menuju ke laut didesain untuk tempat santai bagi pengunjung yang lebih leluasa menikmati panorama pantai dan laut.

Jika ingin melihat secara langsung saat sunrise terbit disinilah spot paling tepat menikmati matahari pagi, kami pun tak melewatkan momen ini dengan mengabadikan melalui foto bersama dan sendirian guna memenuhi konten pada masing-masing akun medsos.

Spot foto dijembatan pesisir pantai / dokpri
Spot foto dijembatan pesisir pantai / dokpri
Jam sudah menunjukan pukul 16.00 WIB sebagian mulai melakukan check-in hotel dan sibuk mencari kamar untuk beristrihat sejenak guna persiapan mengikuti acara inti pada malam nanti, sebagian lagi masih duduk santai ngopi sambil diskusi, saya bersama beberapa orang teman memilih melakukan jogging sore dari hotel menuju ke pantai tanjung tinggi yang jarak tempuhnya sekitar 4 Km pantai ini juga dijadikan lokasi shooting film laskar pelangi.

Sambil berlari sore dengan kucuran keringat dan menghirup udara segar di sepanjang jalan aspal hotmix yang mulus tanpa menengok kiri dan kanan karena hanya sesekali saja kendaraan yang melewati jalanan ini. 

Kami berlari dengan kecepatan standart pada pace 5-6 tiba juga di pantai tanjung tinggi yang sekejab membuat saya semakin takjub dengan pantai ini, air laut yang jernih dengan keindahan hamparan pasir putih berpadu dengan birunya laut, yang menjadi ciri khas dari pantai ini adalah sekumpulan bebatuan yang besar mengelilingi pantai pada spot-spot tertentu.

Jika kita berada di atas batu yang paling tinggi maka biota dan kerang-kerang didasar laut bisa terlihat dengan jelas karena jernihnya air laut ditempat ini.

Berlari di pantai tanjung tinggi / dokpri
Berlari di pantai tanjung tinggi / dokpri
Agar bisa melakukan akses ke tempat ini cukup menyediakan uang tanpa nominal seihlasnya saja kata seorang petugas yang duduk santai menunggu pengunjung datang menyapanya. Kata petugas itu destinasi ini bisa ramai pada waktu-waktu tertentu jika ada momen liburan atau ada pengunjung dari kota-kota lain yang melakukan perjalanan wisata, diluar sebelum masuk ke lokasi pantai terdapat beberapa tenda darurat yang menjadi tempat jualan air kelapa muda dan makanan ringan lainnya, terlihat hanya beberapa tenda yang terisi sebagiannya masihn kosong.

Setelah mengeksplor pantai ini kami pun segera kembali ke hotel melakukan persiapan mengikuti pembukaan kegiatan malam nanti dan kegiatan ini rencananya berjalan selama tiga hari. 

Pada hari terakhir kami masih memiliki kesempatan setengah hari untuk melakukan refreshing wisata menyebrang ke pulau lengkuas disini juga terdapat batu granit yang lebih besar lagi dan jumlahnya lebih banyak tersusun dan tersebar mengelilingi pulau, tak perlu ragu dengan spot di pulau ini, bahkan bukan fotografer sekalipun jika ingin melakukan foto-foto hasilnya selalu keren dan sangat epik, karena panorama di tempat pulau ini paling instagramable.

Spot foto di pulau lengkuas / dokpri
Spot foto di pulau lengkuas / dokpri
Pula kecil ini, selain indah dan menarik dikelilingi pasir putih yang eksotis ditengahnya berdiri mercusuar yang menjulang tinggi melengkapi kemegahan dari pulau lengkuas, beberapa orang teman tak melewatkan kesempatan ini dengan melakukan snorkling dan diving hingga menyeberang ke pulau sebelah yang jaraknya sangat dekat.

Di sekitar pulau lengkuas ini, ada sekitar empat pulau kecil yang panoramanya tak kalah indah dengan pulau lengkuas, kami tak sempat mengeksplor semua pulau karena waktu telah menunjukan pukul 16.50 WIB saatnya kami bergegas balik ke hotel bersiap-siap paginya melakukan perjalanan balik ke Jakarta.

Dalam perjalanan pagi menuju Jakarta kami sempat transit di bandar udara Depati Amir Pangkal Pinang, sambil menunggu sekitar 3 jam untuk penerbangan lanjutan, masih sempat kami mengeksplor kuliner di Kota Pangkal Pinang dengan mencoba mencicipi mie koba khas Bangka, lagi-lagi rasanya ajib kepingin tambah, tetapi nanti saja jika suatu saat bisa kembali lagi di Kepulauan Bangka Belitung.

Dan pada akhirnya Belitung akan terus menjadi cerita menarik bagi siapa saja yang pernah liburan atau melakukan kunjungan dinas, semoga Belitung tetap menjadi destinasi unggulan wisata domestik dan mancanegara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun