Mohon tunggu...
Fariastuti Djafar
Fariastuti Djafar Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Pembelajar sepanjang hayat, Email:tutidjafar@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Melirik Potensi Wisata Lomba Dayung Perahu Naga dan Bidar

14 Mei 2017   13:26 Diperbarui: 14 Mei 2017   21:14 2973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terjun payung dalam rangka Acara Pembukaan lomba dayung. Sumber: Dr. Rini Sulistyawati, Wakil Rektor 2 Untan.

Taman Alun Kapuas, Pontianak. Sumber: Koleksi Pribadi
Taman Alun Kapuas, Pontianak. Sumber: Koleksi Pribadi
Pepohonan rindang di Taman Alun Kapuas. Sumber: Koleksi Pribadi
Pepohonan rindang di Taman Alun Kapuas. Sumber: Koleksi Pribadi
Miniatur Tugu Khatulistiwa di Taman Alun Kapuas. Sumber: Koleksi Pribadi
Miniatur Tugu Khatulistiwa di Taman Alun Kapuas. Sumber: Koleksi Pribadi

Kapal penumpang untuk wisata Sungai Kapuas selama 30 menit dengan tarif Rp. 15.000 per orang. Sumber: Koleksi Pribadi
Kapal penumpang untuk wisata Sungai Kapuas selama 30 menit dengan tarif Rp. 15.000 per orang. Sumber: Koleksi Pribadi

Lomba Dayung Perahu Naga dan Bidar yang diselenggrakan Untan sangat berpotensi untuk menjadi agenda wisata bukan hanya nasional tetapi juga internasional. Untuk itu diperlukan promosi jauh hari sebelum hari pelaksanaan. Mengingat Perahu Naga berasal dari Tiongkok, perlu lebih banyak melibatkan Yayasan Yayasan Tionghoa. Agar acara lebih meriah, bisa diselenggarakan parade kapal hias baik untuk perahu naga maupun bidar dan pameran kuliner tradisional Melayu dan Tionghoa halal. Jika negara tetangga Singapura mampu menarik wisatawan dengan festival perahu naga, Kalimantan Barat harusnya juga mampu karena memiliki banyak sungai dan pendayung bukan hanya untuk perahu naga tetapi juga bidar.  

Lomba Dayung Perahu Naga dan Bidar yang diselenggrakan Untan sesungguhnya sangat berpotensi untuk menjadi agenda wisata bukan hanya nasional tetapi juga internasional. Untuk itu diperlukan promosi terutama melalui media daring (online) jauh hari sebelum hari pelaksanaan. Mengingat Perahu Naga berasal dari Tiongkok, perlu lebih banyak melibatkan Yayasan Tionghoa. 

Agar acara lebih meriah, lomba dayung dirangkaikan dengan parade kapal hias baik untuk perahu naga maupun bidar serta pameran kuliner tradisional Melayu dan Tionghoa halal. Jika negara tetangga Singapura mampu menarik wisatawan dengan festival perahu naga, Kalimantan Barat harusnya juga mampu karena memiliki banyak sungai dan pendayung bukan hanya untuk perahu naga tetapi juga bidar.  

Lokasi Taman Alun Kapuas memang sangat strategis karena terletak di pusat kota . Namun karena letaknya berdampingan dengan pelabuhan Kota Pontianak, lalu lintas kapal besar bisa mengganggu kegiatan lomba. Untuk kelancaran lomba, lokasi lomba perlu dialihkan ke tempat yang agak sepi lalu lintas sungainya kecuali Pelabuhan Pontianak sudah  dialihkan ke lokasi lain yang lebih luas karena lokasi yang sekarang sudah cukup padat. Untuk kenyamanan, perilaku pengunjung terhadap kebersihan mau tidak mau harus diperbaiki. Perlu kerja cerdas untuk mewujudkan itu semua. 

Sampah berserakan di Taman Alun Kapuas pada saat lomba. Sumber: Koleksi Pribadi
Sampah berserakan di Taman Alun Kapuas pada saat lomba. Sumber: Koleksi Pribadi
Perahu tradisional yang tetap mencari penumpang pada saat lomba. Sumber: Koleksi Pribadi
Perahu tradisional yang tetap mencari penumpang pada saat lomba. Sumber: Koleksi Pribadi
Kapal di Pelabuhan Pontianak dekat arena lomba. Sumber: Dr. Rini Sulistyawati, Wakil Rektor 2 Untan.
Kapal di Pelabuhan Pontianak dekat arena lomba. Sumber: Dr. Rini Sulistyawati, Wakil Rektor 2 Untan.

Ferry yang menghubungkan antara Pontianak Kota dan Pontianak Utara yang dekat arena lomba. Sumber: Koleksi Pribadi
Ferry yang menghubungkan antara Pontianak Kota dan Pontianak Utara yang dekat arena lomba. Sumber: Koleksi Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun