Mohon tunggu...
Fariastuti Djafar
Fariastuti Djafar Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Pembelajar sepanjang hayat, Email:tutidjafar@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Liku-liku Kehidupan Mantan Pengantin Pesanan

10 September 2016   10:49 Diperbarui: 10 September 2016   13:31 1388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perpaduan rumah Melayu dan Cina, DBKU, Kuching, Sarawak. Sumber: Dokumen pribadi

Tania dan anaknya Wini mulai menjalani kehidupan yang normal. Wini terlihat semakin ceria dan sekarang sedang duduk di kelas 2 Sekolah Dasar. Dia sering berceloteh tentang cita-citanya menjadi chef   karena senang sekali menonton program chef cilik di televisi. Sekali-kali jika Wini bandel, Tania mengatakan akan mengembalikannya ke rumah ayah tirinya. Wini tampaknya begitu trauma akan masa lalu dan takut sekali jika akan kembali kepada masa lalunya.

Hubungan Tania dan mantan suaminya masih belum baik. Tania pernah tidak diperdulikan mantan suaminya dan ibu mertuanya ketika mau mengambil KTPnya yang ketinggalan dan meminjam kartu keluarga untuk difotokopi, di rumah mantan suaminya. Dokumen tersebut diperlukan untuk mengurus BPJS. Usaha tersebut baru berhasil setelah Tania kembali ke rumah tersebut ditemani dengan kerabat temannya yang membawa keponakannya yang anggota ABRI. Ketika kembali ke rumah mantan suaminya ini, Tania merasa sedih melihat kedua anaknya.  

Tania kini sedang menapak masa depan yang lebih baik.  Dia merasa lebih tenang dan bahagia. Sekali-kali dia mengunjungi ayahnya di Pontianak yang selalu menyambutnya dengan hangat. Namun hati Tania belum sepenuhnya lega karena  sering terkenang pada dua anaknya yang masih kecil yang tinggal bersama mantan suaminya. Dia hanya dapat berdoa agar suatu saat nanti dapat berkumpul dengan kedua anaknya. Cinta Tania hanya untuk anak-anaknya.

Suasana Imlek di salah satu mal di Kuching, Sarawak. Sumber: Dokumen pribadi
Suasana Imlek di salah satu mal di Kuching, Sarawak. Sumber: Dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun