Gelap semakin pekat ketika kami meninggalkan tempat itu untuk kembali menuju ke Kota Belinyu. Masih tetap dengan ingatan kuliner nostalgia, kami melangkahkan kaki ke “Kutub Utara” kedai jadul yang menjual kopi dan es kacang merah serta kue bolu khas Bangka. Enaaaak pake banget ...
Sebelum pulang ke Pangkal Pinang, kami mampir di toko oleh2 untuk membeli krupuk dan kemplang (krupuk panggang yang dimakan dengan cocolan sambal terasi) yang terbuat dari ikan/udang/cumi, kue nanas, gula aren kawung, kue lintak (kue kering aroma kayu manis), terasi dan rusip (ikan/udang kecil yang diawetka) untuk tambahan masakan khas Bangka atau sebagai teman makan lalap dan nasi (katanya enak, tapi saya belum pernah mencicipi).
Mengingat perjalanan sekitar 3 jam ke Pangkal Pinang (malam hari penerangan sepanjang perjalanan agak kurang, sehingga mobil harus berjalan agak pelan) maka kami tetap mencari makan malam seafood di warung kaki lima sekitar toko oleh2.
Besoknya, usai santap siang di salah satu restoran dekat bandara, kami menuju Koba, terletak di Bangka Tengah, dari situ diperlukan waktu sekitar 1 jam lagi untuk mengujungi Danau Pading, danau buatan bekas galian PT. Koba Tin yang sejak pandemi diusahakan oleh para pemuda masyarakat sekitar untuk dijadikan objek wisata dan hal ini diapresiasi oleh pemerintah. Objek wisata yang dilengkapi dengan toilet, warung2 serta spot2 foto khas pemuda/i termasuk perahu untuk berkeliling kolong.
Pemandangan indah dengan latar belakang “danau kolong” dan perbukitan di belakangnya. Bukti bahwa pembangunan masyarakat dapat dimulai dari masyarakat untuk masyarakat, tidak perlu terlalu menunggu bantuan pemerintah.
Karena ingin mengejar satu objek wisata lagi yang dinamakan “Kulong Biru” di Desa Nibung Bangka Tengah. Tiba di sini, sudah gelap, tapi karena jarak sekitar 40 menit dari Danau Pading, maka kami tetap meneruskan perjalana ke sini. Ya, memang sulit melihat jelas dalam rembang senja, tapi setidaknya ada gambaran mengenai tempat ini. Sama seperti Danau Pading, lokasi bekas kolong yang dijadikan objek wisata.