Jadwal fast boat seharusnya pukul 08.15 pagi, tapi entah kenapa mereka terlambat memberangkatkan kapal cepat ini.
Pukul 08.15 petugas loket baru memimpin para calon penumpang untuk beranjak menuju ke Pantai Sanur di mana fast boat ditambatkan di pantai depan Museum Le Mayeur.
Setelah berjalan kaki 5 menit, kami tiba di pantai dan langsung dipandu untuk naik ke kapal dengan kaki yang pasti basah karena tidak ada panggung kayu/beton tempat sandar kapal (alas kaki dapat dititipkan di keranjang yang sudah disediakan). Akhirnya pukul 08.36 kapal baru diberangkatkan dan sepertinya fast boat kami yang terakhir diberangkatkan untuk sesi pagi hari.
Pukul 09.35 tiba di Pelabuhan Sampalan Nusa Penida, di sini kapal dapat bersandar di panggung dermaga sehingga kaki tidak perlu basah karena air laut.
Local guide driver sudah menunggu dengan membawa papan nama kami. Langsung menuju ke parkir mobil dan kami segera menuju ke bagian barat Pulau Nusa Penida ini yaitu Broken Beach dan Angel Bilabong, dan perjalanan ditempuh sekitar 40 menit.
Dinamakan Broken Beach karena ada karang yang berlubang di tengahnya, ada 2 atau 3 tempat di bibir tebing yang bagus untuk mengambil foto dan bila mau mengambil dari sudut yang lebih baik mungkin bisa memanjat pohon di dekatnya.Â
Local guide bercerita bahwa sebelum pandemi ribuan turis datang ke pulau ini setiap harinya, ngga kebayang antri fotonya ya, sampai minimum 30 menit untuk mendapatkan giliran foto di satu spot… sabar ya kakak ;)
Selanjutnya kami berjalan kaki menuju ke Angel Billabong Beach dengan debur ombaknya di karang menghadap laut lepas, ada 2 undakan untuk spot foto. Banyak pasangan yang berfoto di sini dan banyak yang memakai gaun berwarna cerah untuk mengabadikan diri. Local guide bercerita bahwa para wisman lah yang menamakan pantaiu ini Angel Billabong dan entah merujuk ke mana.