Mohon tunggu...
Farianty Gunawan
Farianty Gunawan Mohon Tunggu... Lainnya - Smart Traveller, Travel Consultant, Christian-Holyland Expert, Happy Baking Learner,

A wife for best husband and a mother of wonderful best two grown up daugther and son. Being in Travel Industry since 1992. Love to learn the new right things. Pray first and do the best

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Beta Tar Bisa Lupa, Kenangan Manise di Ambon dan Saparua, Kepulauan Maluku

3 Juli 2021   15:17 Diperbarui: 6 Juli 2021   23:33 1506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfoto dengan salah satu keturunan keluarga Pattimura. Sumber : koleksi pribadi

Di beberapa bagian kolam, terdapat lubang yang diyakini oleh penduduk setempat, terhubung ke laut dan dihuni oleh morea (belut raksasa) yang panjangnya sekitar 1 meter yang dapat dilihat bila dipanggil oleh pawang yang memberi makan telor ayam dengan biaya sekitar RP. 40.000,-

Belut Purba. Sumber : koleksi pribadi
Belut Purba. Sumber : koleksi pribadi

Selanjutnya melihat Pemandian air panas di Hatuasa Tulehu yang terletak di Desa Tulehu Kota Ambon yang berjarak sekitar 30 km di sebelah timur Ambon, di Kabupaten Maluku Tengah, sebelah kota Ambon. Saat berkunjung ke sana, tempatnya masih diusahakan oleh warga secara sederhana dan kurang terawat, kurang bersih ditandai dengan bau pesing dan sampah yang dibuang sembarangan.

Sumber air panas alam. Sumber : koleksi pribadi
Sumber air panas alam. Sumber : koleksi pribadi

10 Agustus 2017 

Petualangan baru lagi buat kami yang juga untuk pertama kali berkunjung ke Pulau Saparua. Dari Pulau Ambon melalui Pelabuhan Tulehu, kami menumpang kapal kapal cepat ke Pulau Saparua selama satu jam saja, yang berangkat sekitar pukul 08.00 pagi setiap hari.

Tiket kapal cepat dari Pulau Ambon ke Pulau Saparua. Sumber : koleksi pribadi
Tiket kapal cepat dari Pulau Ambon ke Pulau Saparua. Sumber : koleksi pribadi

Dermaga Pulau Ambon yang hiruk pikuk dengan aktivitas kesaharian masyarakat. Sumber : koleksi pribadi
Dermaga Pulau Ambon yang hiruk pikuk dengan aktivitas kesaharian masyarakat. Sumber : koleksi pribadi

Tiba di Pulau Saparua, kami menyewa mobil berikut pengemudi sekaligus menjadi pemandu wisata yang merupakan warga setempat untuk berkunjung ke beberapa tempat wisata dan sejarah termasuk Benteng Duurstede yang menjadi saksi kejayaan Maluku di zalam kolonial.

Pelabuhan di Pulau Saparua. Sewa mobil dari masyarakat setempat. Sumber : koleksi pribadi
Pelabuhan di Pulau Saparua. Sewa mobil dari masyarakat setempat. Sumber : koleksi pribadi

Mengutip Wikipedia, Benteng Duurstede dibangun pertama kali pada tahun 1676 oleh Arnold De Vlaming Van Duds Hoorn, dan dibangun kembali oleh Gubernur Ambon saat itu, Mr. Nicolaas Schaghen pada tahun 1691. Benteng Duurstede berfungsi sebagai bangunan pertahanan serta pusat pemerintahan Perusahaan Hindia Timur Belanda (Vereenigde Oostindische Compagnie; VOC) selama menguasai wilayah Saparua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun